jpnn.com, JAKARTA - Pengungkapan pelaku penyiram air keras ke Novel Baswedan menuntun pada hal mengejutkan. Sebab, pria berinisial AL yang ditangkap karena diduga menjadi pelaku penyiraman ternyata memiliki foto seperti yang ditunjukkan Novel ke polisi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, penyidik sebelumnya ke Singapura untuk meminta keterangan Novel. “Tapi sampai di sana, dokter tidak memberikan izin,” ujar Argo dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/5).
BACA JUGA: Enam Pelaku Penyiraman Air Keras Diringkus Polisi
Akhirnya penyidik bernegosiasi. “Kemudian Pak Novel lewat keluarganya memberikan sebuah foto," sambung Argo.
Merujuk foto itu, polisi lantas menangkap AL. Polisi juga memeriksa ponsel milik pria yang bekerja sebagai satpam di sebuah tempat spa di Jakarta Pusat itu.
BACA JUGA: Polres Jaktim Bekuk Komplotan Penyiram Air Keras
Dari pemeriksaan atas ponsel AL, ternyata polisi menemukan foto seperti yang diberikan Novel. Namun, AL mengatakan foto itu diambil oleh seseorang bernama Hasan di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, pada Januari 2017.
Hasan bersama seorang pria lain bernama Mukhlis juga pernah diamankan karena diduga menjadi pelaku penyiraman. Namun, keduanya dibebaskan karena punya alibi saat peristiwa penyiraman atas Novel pada 11 April lalu.
BACA JUGA: Terduga Penyiram Novel Kini Diperiksa di Polda Metro Jaya
"AL adalah teman atau saudaranya foto pertama beredar, yaitu M dan H. AL dan M ini saudara dulu di Ambon dan ketemu di Jakarta," kata dia.
Di sisi lain, kata dia, polisi tengah mengonfirmasi alibi AL saat insiden penyiraman Novel terjadi. Argo menuturkan, AL mengaku di rumah saja saat sehari sebelum peristiwa penyiraman atas Novel.
AL yang sedang libur mengaku menonton di rumah bersama saudaranya. Baru pada 11 April, AL masuk kerja.
Argo menjelaskan, AL berangkat kerja pukul 12.00. “Dia masuk kantor dengan diantar saudaranya ke Stasiun Pasar Minggu kemudian naik kereta. Turun di Stasiun Sawah Besar sambil jalan kaki," tutur Argo.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menambahkan, polisi kini juga memeriksa tiga orang yang serumah dengan AL. Hal itu untuk mengonfirmasi alibi AL selama 10-11 April silam.
"Kami juga mengecek tempat kerjanya. Kami mengecek dia benar gak kerja di situ. Kami akan mengecek juga orang orang sekitar dia, ada gak di rumah," kata dia.
Selain itu, penyidik juga sudah menggandeng ahli teknologi informasi untuk melakukan forensik digital guna mengetahui riwayat perjalanan AL via ponsel. Semua sisi akan diperiksa untuk memperjelas duduk keberadaan AL pada 10 dan 11 April 2014.
"Tapi karena belum ada bukti, nanti sore yang bersangkutan akan dibebaskan," kata Argo.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tunggu Perkembangan Penangkapan AL
Redaktur : Tim Redaksi