jpnn.com - Gelar tersebut membuat Tiongkok bisa kembali tersenyum lebar setelah musim lalu gelar juara diraih wakil India, Saina Nehwal. Sebab, sebelumnya, Tiongkok merupakan salah satu negara yang menancapkan dominasinya di Indonesia Open.
Sebaliknya, bagi Schenk, kekalahan tersebut membuat kejutan yang diukirnya berakhir antiklimaks. Padahal jika mampu menjadi juara, Schenk akan menjadi pemain Eropa pertama sejak 2001 yang berhasil melenggang ke tangga juara.
BACA JUGA: Jangan Hanya Andalkan Owi/Butet
Pemain Eropa terakhir yang berhasil menuju podium jawara di even berhadiah total USD 700 ribu tersebut ialah wakil Denmark, Camilla Martin. Itu terjadi pada Indonesia Open musim 2000 silam.
Meski kalah, Schenk mengaku tak terlalu kecewa. Sebab, apa yang diraihnya musim ini melesat dibandingkan musim lalu. Ketika itu, dia hanya bisa bertahan hingga babak kedua. Artinya, Schenk sudah melakukan lompatan besar dalam karirnya.
BACA JUGA: IPL Juga Ikut Dibahas di Kongres PSSI
“Saya bahagia dengan hasil yang saya capai di musim ini. Ini memang hasil yang cukup mengejutkan untuk saya. Sebab, perjalanan saya tidak sepenuhnya mudah,” terang Schenk dalam sesi press conference setelah pertandingan.
Dia menambahkan, lawan memang sangat kuat. Apalagi dia juga mengaku sangat kelelahan menghadapi tekanan demi tekanan yang dilancarkan Xuerui. Hal itulah yang membuatnya kewalahan.
BACA JUGA: Terpesona Fans, Chong Wei Janji Ikut Lagi
“Saya mencoba untuk tetap bertanding maksimal. Namun, saya tak bisa bohong kalau saya kelelahan,” tegas Schenk. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chong Wei Masih Kecewa Taufik Pensiun
Redaktur : Tim Redaksi