jpnn.com, JAKARTA - Anak usaha PT Bumi Resources, Tbk (BUMI), PT Arutmin Indonesia (Arutmin) mendapat Rekor MURI untuk keikutsertaan peserta tunanetra pertama dalam lomba lari di Indonesia, yang tercatat sebagai peserta pada Arutmin Borneo Run.
CEO Arutmin, Ido Hutabarat mengatakan perusahaan merasa terhormat bisa memberikan kesempatan bagi semua kalangan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas untuk turut serta dalam kegiatan olahraga.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Naik? Dirut Garuda: Itu Gosip!
"Kami merasa sangat terhormat atas penghargaan ini, komitmen kami untuk terus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan olahraga akan terus menjadi prioritas,” ujar Ido, yang menerima penghargaan dari Direktur MURI, Osmar Susilo (25/3).
Arutmin Borneo Run ke-15 digelar pada akhir 2023 lalu, di mana seorang pelari perempuan spesial bernama Amelia Nilam Tiara berhasil finis di kategori 5K dengan catatan waktu sekitar 30 menit.
BACA JUGA: Bidik Pebisnis Muda, BTN Hadirkan Internet Banking Business
Selain memfasilitasi peserta penyandang disabilitas dengan menyediakan pelari pengarah atau pendamping, Arutmin Borneo Run 2023 juga menyediakan zona start khusus perempuan, bagi para pelari perempuan yang merasa kurang nyaman berdesakan dengan pelari pria.
Arutmin Borneo Run merupakan kompetisi lari tahunan yang telah berlangsung sejak 2006.
BACA JUGA: PINTU Rayakan HUT ke-4, Trading Volume Meningkat Pesat
Pada kesempatan sama, Arutmin selaku penyelenggara event juga mendapatkan penghargaan MURI atas prestasinya sebagai perusahaan pertambangan penyelenggara lomba lari terbanyak di Indonesia.
Perhelatan ke-16 Arutmin Borneo Run 2024, rencananya akan digelar 3 November mendatang di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie menyatakan, upaya mendorong inklusivitas termasuk kesetaraan gender dan mendukung kaum difabel, diterapkan perusahaan melalui spirit continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) di berbagai bidang.
“Perusahaan selalu mencari cara untuk memperbaiki kebijakan dan mekanisme kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan, kesetaraan gender dan disabilitas dalam unit usaha dan operasi pertambangan serta kebebasan berserikat bagi para karyawan,” seru Adika.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada