jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran 2022.
Pasalnya, tren mobilitas masyarakat juga meningkat.
BACA JUGA: Aduh! Habis Libur Lebaran, Belasan Pegawai Pemkot Depok Positif Covid-19
“Penting untuk menjadi kewaspadaan kita bersama bahwa tren kenaikan mobilitas ternyata tidak hanya dialami oleh provinsi tujuan mudik, tetapi terjadi merata pada 33 dari 34 provinsi di seluruh Indonesia,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/5).
Wiku menuturkan Google Mobility per 6 Mei 2022 lalu menunjukkan angka kenaikan mobilitas.
BACA JUGA: Wabah Covid-19 Belum Teratasi, Kota Terkaya China Mulai Kembali Beroperasi
Menurutnya, pada umumnya kenaikan mobilitas erjadi pada lokasi retail, rekreasi toko bahan makanan, taman, dan pusat transportasi umum, sementara mobilitas pada tempat kerja dan perkantoran secara keseluruhan mengalami penurunan.
Pada tempat retail dan rekreasi, Sumatera Barat mengalami peningkatan mobilitas sebesar 110 persen. Diikuti Jawa Tengah naik 85 persen dan Lampung yang naik 81 persen.
Kenaikan mobilitas pada toko bahan makanan juga terjadi di Sumatera Barat hingga peningkatan mencapai 153 persen, Lampung 127 persen dan Jawa Tengah 118 persen.
Wiku menyebut kenaikan persentase mobilitas masyarakat juga dapat dirasakan di taman, pantai dan ruang terbuka umum. Sumatera Barat mengalami peningkatan mobilitas sebesar 280 persen, Riau 225 persen, Lampung 219 persen.
"Sayangnya hal tersebut terjadi pada saat jumlah orang yang dites Covid-19 mengalami penurunan," ucap Wiku.
Satgas Covid-19 juga mencatata di pusat transportasi umum, mobilitas di Lampung mengalami peningkatan sebanyak 237 persen, Jawa Tengah 127 persen dan Sumatera Barat 71 persen.
“Satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan mobilitas adalah DKI Jakarta. Penurunan ini terjadi pada empat dari lima lokasi survei dan hanya pada area taman mobilitas meningkat sangat kecil yaitu 8 persen,” ucap Wiku.
Wiku meminta setiap masyarakat untuk sadar akan kondisi dirinya dan segera melakukan tes apabila mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, pilek dan demam supaya tidak membahayakan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan penderita komorbid. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul