jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan bersyukur, viral cuitan warganet yang mengaku kehilangan gawainya dalam perjalanan saat menumpang bus Rosalia Indah beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh pada animo masyarakat menaiki bus AKAP untuk menikmati liburan Nataru.
Khusus di muslim liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang bus AKAP di sejumlah terminal di Jakarta, baik penumpang yang datang maupun berangkat.
BACA JUGA: Tak Ada Regulasi yang Mengatur Penggantian Barang yang Hilang, Penumpang Harus Waspada!
Adapun kenaikan jumlah penumpang bus AKAP datang 26,04%, dan 5,45% yang berangkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di kalangan pengusaha bus, sambung Sani, Rosalia Indah selama ini dikenal sebagai operator yang paling concern terhadap pelayanan yang profesional.
BACA JUGA: Manajemen Rosalia Indah Terus Berupaya Cari iPad Penumpang yang Diduga Hilang di Bus
"Rosalia Indah itu menjadi benchmark untuk layanan. Menjadi contoh kami untuk membangun sumber daya manusia seperti Rosalia, karena kita sama-sama tahu bus AKAP yang pertama kali menggunakan pramugari itu Rosalia Indah. Dan menjadi kru di Rosalia Indah itu jenjang rekrutmennya tidak mudah," kata Sani, yang juga CEO P.O. SAN.
Selama ini operator bus memang selalu mengingatkan penumpang agar menjaga barang bawaan atau barang berharganya dalam perjalanan.
BACA JUGA: Masih Bingung Libur Akhir Tahun ke Mana? Yuk, ke Trans Studio Cibubur
Ketentuan barang bawaan pribadi di kabin menjadi tanggung jawab penumpang dibuat berdasarkan regulasi dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia/ PM RI No. 15 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.
“Penumpang kan tidak lapor, apa saja yang mereka bawa. Jadi, katakanlah tas yang ditenteng oleh penumpang itu kan kita anggap privasinya mereka. Kami juga tidak punya hak untuk memeriksanya,” ucap Sani.
Dia menambahkan, hal ini juga berlaku pada moda transportasi lain. Barang berharga yang dibawa penumpang, di dalam pengawasan, penguasaan dan tanggung jawab penumpang masing-masing.
"Betul kru kami ikut mengawasi, namun kan kru tidak bisa selalu mengawasi barang-barang tersebut," tuturnya.
Pemasangan CCTV Seiring kebutuhan keamanan, sebagian bus AKAP sudah dilengkapi CCTV. PO Rosalia Indah pun mulai memasang CCTV pada bus di beberapa jalur.
Namun menurut Sani, teknologi ini juga tidak lepas dari kelemahan. Beberapa kali dirinya mendapat cerita dari sesama operator bus, pelaku kejahatan mengubah arah sorot kamera.
"Mereka juga kan punya strategi, jadi ya akhirnya seakan-akan seperti kucing mengejar buntut. Cara yang paling efektif adalah penumpang membantu kru bus dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada