jpnn.com, JAKARTA - Libur panjang lebaran 2018 diperkirakan akan mengakibatkan produktivitas industri akan sedikit melambat.
Namun hal tersebut disebut tak akan menjadi masalah sebab kapasitas produksi berbagai industri mampu digenjot di kuartal ketiga. Ditengah kendala tersebut, beberapa industri mendulang hasil positif karena meningkatnya permintaan selama Ramadan.
BACA JUGA: Pemkab Kutim Bakal Potong Gaji PNS yang Tambah Libur Lebaran
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui produktivitas industri akan turun akibat dari libur panjang Idul Fitri yang lebih lama dari biasanya.
“Kemarin kan transportasi barang dibatasi, ditambah liburan tentu produktivitas bulan ini pasti turun. Tapi kan bisa dikejar di kuartal ketiga,” ujar Airlangga, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Taksi Online Raih Untung Banyak Saat Lebaran
Selain produktivitas yang terganggu, pembatasan transportasi pada tanggal tertentu akan mempengaruhi aktivitas ekspor. Kendati demikian, pihak Kementerian Perindustrian meyakini setiap industri memiliki strategi sendiri untuk mengatasi pemenuhan produk dalam negeri maupun ekspor.
Di sisi lain, lanjut Airlangga, libur panjang akan membawa dampak positif terhadap industri makanan dan minuman, serta industri pariwisata. ”Tekstil juga akan meningkat. Terlebih akan ada Pemilu, industri printing itu akan meningkat juga,” tambahnya..
BACA JUGA: Libur Lebaran, Pantai Pangandaran Diserbu Wisatawan
Selain itu, libur Lebaran juga berdampak positif terhadap industri pengolahan, seperti industri makanan dan minuman serta industri tekstil. Kedua industri ini mengalami peningkatan permintaan domestik. (agf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Jatim Sudah Antisipasi Puncak Arus Balik Â
Redaktur & Reporter : Soetomo