Libur Panjang, Menhub Instruksikan Tambah Armada Hindari Penumpukan

Jumat, 23 Oktober 2020 – 16:50 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksi direktur jenderal perhubungan darat, udara, dan kereta api untuk menambah armada bila terjadi peningkatan jumlah penumpang pada momen libur panjang akhir Oktober 2020.

Dia juga mengingatkan operator kereta api, bus, dan pesawat untuk bisa memanajemen dengan baik berapa jumlah penumpang yang akan bepergian.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Jelaskan Aktivitas yang Berisiko Tinggi Terpapar Corona saat Libur Panjang

Terlebih lagi, sekarang ini pemesanan tiket dilakukan dengan online sehingga sudah bisa dimanajemen dengan baik jumlah penumpang yang bepergian.

Budi meminta dirjen perhubungan udara untuk pesawat, dirjen perhubungan darat untuk bus-bus, dan dirjen kereta api memastikan dan menambah armada.

BACA JUGA: Libur Panjang, Menhub Tetap Wajibkan Penumpang Pesawat & KA Lakukan Rapid Test

"Apabila  terdapat tambahan jumlah penumpang yang akan melakukan kembali atau bergerak agar menambah kapasitas," kata Budi dalam jumpa pers secara virtual 'Upaya Kemenhub Mengantisipasi Libur Panjang Akhir Oktober 2020', Jumat (23/10).

"Jangan (sampai) dengan kapasitas yang ada, terjadi penumpukan, terjadi suatu jumlah yang melampaui batas yang ditetapkan," imbuh Budi.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Mewaspadai Pertambahan Kasus Tinggi Setelah Libur Panjang

Menurut Budi, ketelitian operator itu sangat penting. Karena itu, semua jajaran di Kemenhub harus melakukan dengan seksama. Budi menginstruksikan para dirjen untuk melakukan pengecekan terhadap frekuensi secara intensif.

"Lakukan dengan intensif, jangan sampai terjadi overload," tutur Budi.

Menhub Budi mengatakan diprediksi akan terjadi lonjakan pergerakan masyarakat 10 persen sampai 20 persen pada momen libur panjang ini.

"Jumlahnya mungkin tidak signifikan secara kumulatif, tetapi pergerakan itu dilakukan," ungkap dia.

Karena itu, Budi meminta seluruh jajarannya untuk melakukan antisipasi agar tidak terjadi penumpukan yang berpotensi menyebabkan terjadinya penularan Covid-19.

Kepada masyarakat, Budi mengimbau untuk tidak melakukan pergerakan secara bersamaan.

Menurut Budi, lonjakan diprediksi akan terjadi pada Selasa 27 Oktober malam selepas pulang kantor, sampai Rabu 28 Oktober. Di situ ada pergerakan yang sangat ramai.

Budi menekankan operator harus melakukan persiapan untuk antisipasi. Selain itu, Budi juga mengimbau masyarakat tidak semuanya pulang pada Selasa 27 Oktober malam maupun Rabu 30 Oktober untuk menghindari penumpukan.

"Kalau bisa, sebagian di tanggal 29 Oktober, karena itu bisa menguranti penumpukan," tegas Budi. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler