jpnn.com - ACARA wisata sejumlah pemuda asal Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, ke Pantai Jolosutro, Blitar, kemarin (21/3) berubah menjadi duka. Dua remaja hilang ditelan ganasnya ombak pantai laut selatan di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, itu.
Keduanya terseret ombak ketika asyik berendam dan bermain air laut di pinggir pantai. Tanpa diketahui, ombak besar tiba-tiba datang dan langsung menggulung mereka. Hingga tadi malam, belum diketahui keberadaan dan nasib mereka. Dua remaja tersebut bernama Henik Setyowati, 18, dan Syaiful Fatkur, 21, warga Ngantang, Kabupaten Malang.
BACA JUGA: Siswa SMA Tewas Digilas Dump Truck di Jalanan Depan Masjid
Berdasar informasi yang dihimpun, musibah itu terjadi sekitar 15.00. Dua korban itu berangkat dari rumah bersama empat orang temannya sekitar pukul 13.00. Mereka sengaja berpelesir untuk memanfaatkan libur Hari Raya Nyepi. Setiba di kawasan Pantai Jolosutro sekitar pukul 14.00, enam remaja tersebut langsung mandi dan berendam di bibir pantai.
Nah, saat itulah, tanpa mereka sadari, gelombang laut dan ombak besar tiba-tiba datang. Henik dan Syaiful langsung tergulung ombak. Empat rekan korban selamat. Mengetahui kejadian tersebut, mereka pun berupaya menolong.
BACA JUGA: Berteduh di Bawah Pohon Karet, Mahasiswa Tewas Tersambar Petir
Tapi karena ombak sangat besar, nyali mereka akhirnya menciut. Empat remaja itu hanya bisa menyaksikan detik-detik terakhir ketika Henik dan Syaiful terseret ombak. Mereka akhirnya segera melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Wates.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung menuju lokasi dan melakukan pencarian dengan dibantu tim Search & Rescue (SAR) dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar dan petugas pos keamanan laut terpadu (kamladu). Polisi juga meminta keterangan kepada sejumlah saksi.
BACA JUGA: Awas! Tahu Berformalin Diduga Banyak Dijual di Pasar Ini
''Mereka datang karena memang ingin liburan di pantai. Makanya, setiba di pantai, langsung mandi-mandi,'' tutur Kapolres Blitar AKBP Muji Ediyanto ketika dikonfirmasi kemarin.
Dia mengungkapkan, berdasar keterangan awal sejumlah saksi, ombak yang diperkirakan setinggi 3 meter itu datang secara tiba-tiba. ''Posisi dua korban tersebut agak ke tengah laut. Makanya, saat kejadian, rekan-rekan korban tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka juga berusaha menyelamatkan diri,'' terang mantan Kapolres Mojokerto tersebut.
Sedikitnya, satu satuan setingkat kompi (SSK)) atau 32 personel dari Polres Blitar diterjunkan untuk mencari dua korban itu. Pencarian tersebut dilakukan di darat maupun laut. Namun, karena kondisi tidak memungkinkan, sekitar pukul 18.00 pencarian di laut itu terpaksa dihentikan. ''Kami lanjutkan pencarian di darat atau di kawasan sekitar bibir pantai,'' jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, polisi dan SAR gabungan sudah menyisir kawasan sekitar pantai. Pencairan tersebut juga dilakukan hingga radius sekitar 1 kilometer (km) dari titik hilangnya dua korban itu. Namun, upaya pencarian tersebut sejauh ini masih belum membuahkan hasil.
''Kami terus berupaya menyisir kawasan sekitar lokasi. Mudah-mudahan dua korban itu bisa segera ditemukan,'' harapnya. (fan/ziz/JPNN/c20/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagi Ini, Basarnas Gelar Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya AirAsia
Redaktur : Tim Redaksi