Lifepack & Jovee Ajak Masyarakat Peduli Penyebab Kematian Kelima di Indonesia

Senin, 31 Agustus 2020 – 16:13 WIB
Lifepack bersama Jovee mengelar webinar We The Health dengan tema Fight! Hypertension 'The Silent Killer, Jumat (22/8). Foto tangkapan layar

jpnn.com - Lifepack bersama Jovee mengelar web seminar (webinar) We The Health dengan mengangkat tema Fight! Hypertension 'The Silent Killer, Jumat (22/8).

Webinar diisi oleh dua narasumber yaitu dr. Tunggul D. Situmorang yang juga menjabat sebagai Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) dan CEO Lifepack & Jovee Natali Ardianto.

BACA JUGA: Perdana di Indonesia, Jovee & Lifepack Gelar We The Health

Hipertensi ternyata terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).

Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.

BACA JUGA: Jangan Remehkan Bahaya Nyamuk Demam Berdarah

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai hipertensi, sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

“Hipertensi merupakan penyebab paling utama terhadap kematian dan kecacatan, di mana 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia. Indonesia berada di posisi kelima setelah China sebagai penduduk dengan penderita hipertensi terbesar di dunia. Hal ini yang perlu menjadi perhatian khusus bagi para penderita hipertensi,” ungkap dr. Tunggul.

BACA JUGA: Ngebet Jadikan Ayu Ting Ting Artis, Ayah Rozak Rela Lakukan Hal ini

dr. Tunggul menambahkan banyak penderita hipertensi yang lalai atau tidak rutin mengonsumsi obat, padahal hal itu sangat penting.

“Padahal hipertensi sebagian bisa dicegah dan dikendalikan dengan melakukan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat secara rutin," terang dia.

Untuk itu diperlukan solusi bagi penderita hipertensi agar mudah mendapatkan obat dan selalu rutin mengonsumsi obat-obatan.

“Lifepack sebagai apotek digital untuk penyakit kronis, menghadirkan solusi untuk meningkatkan Medical Adherence atau kepatuhan terhadap pengobatan dengan menghadirkan Blister Pack atau Kotak Obat Sekali Pakai," jelas Natali.

Kotak obat ini diatur berdasarkan waktu konsumsi, pagi, siang, sore, dan malam. Dan di dalam kotak obat ini telah terdapat informasi secara lengkap di setiap kotaknya dengan detail seperti tanggal konsumsi obat, waktu konsumsi obat, serta nama pasien tertera di kotak obat.

"Dengan blister pack dari Lifepack ini pasien atau penderita hipertensi tidak perlu khawatir lagi untuk lupa mengonsumsi obat, karena melalui aplikasi Lifepack terdapat fitur pengingat konsumsi obat," tutur dia.

Tidak hanya itu, untuk solusi pemenuhan kebutuhan obat harian, mingguan, atau bulanan, masyarakat dapat langsung mengunduh aplikasi Lifepack dan bisa berkonsultasi dengan dokter secara gratis.

Namun, bagi yang sudah memiliki resep, bisa langsung mengunggah resepnya ke aplikasi Lifepack dan akan mendapatkan layanan pemesanan obat dengan gratis ongkir ke seluruh wilayah Indonesia sampai Agustus 2020 ini.

“Kami berharap dengan hadirnya solusi dari Lifepack akan kemudahan akses pelayanan kesehatan, dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya penderita penyakit kronis dalam mendapatkan obat yang terjamin keasliannya, dengan harga yang kompetitif, serta dengan fitur unggulan kami yaitu Blister Pack atau kotak obat sekali pakai yang mampu menjadi solusi untuk kebutuhan konsumsi obat secara rutin bagi penderita penyakit kronis," tandas Natali.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler