jpnn.com - JAKARTA - Produksi minyak mentah Indonesia diperkirakan tinggal 740–760 barel per hari (bph) pada 2017 mendatang. Artinya, produksi minyak tahun depan anjlok per hari jika dibandingkan dengan realisasi lifting saat ini sebesar 807,8 barel per hari.
Realisasi lifting minyak tersebut tidak mencapai target pemerintah di APBN 2016, yakni 830 barel per hari (bph). Sementara itu, lifting gas bumi diperkirakan jeblok ke angka 1,790–1,910 juta barel, setara minyak per hari (boepd).
BACA JUGA: 9.439 UMKM Jadi Binaan Grup Astra
Angka tersebut menyusut dibanding realisasi lifting gas 1,186 juta boepd. ”Proyeksi lifting gas terendah 1,050 juta boepd,” terang Menteri ESDM Sudirman Said di gedung DPR kemarin (14/6).
Mantan bos Pindad tersebut mengakui, lapangan migas yang saat ini berproduksi mayoritas sudah tua sehingga produksinya terus menurun 20 persen per tahun. Hanya Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang berhasil memasuki periode puncak produksi sehingga membantu perolehan lifting.
BACA JUGA: Produk Terbaru LG Andalkan Inovasi Inverter
Sudirman mengakui, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas harus menyesuaikan laju produksi dengan memulai program pengembangan setelah menunda program-program eksploitasi di wilayah kerja migas pada 2015–2016.
Sementara itu, penurunan produksi gas tahun depan sudah memperhitungkan transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total ke Pertamina. Pemerintah, tutur Sudirman, tak tinggal diam dengan anjloknya lifting migas.
BACA JUGA: Sambutlah, Varian Terbaru Datsun
Kementerian ESDM dan SKK Migas akan mempertahankan program bor sisipan di antara sumur migas yang telah berproduksi. Tujuannya, mengambil hidrokarbon yang tidak terambil sumur-sumur produksi.
Pemerintah bakal meningkatkan kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur serta optimalisasi fasilitas produksi. Kementerian menerapkan efisiensi pembiayaan kegiatan operasi dan investasi. ”Kami ingin ada optimalisasi pada pemanfaatan gas bumi ke stakeholder domestik,’’ jelasnya. (dim/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Aset Rp 200 Triliun, BSM Fokus 5 Produk Utama
Redaktur : Tim Redaksi