jpnn.com, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso mengaku tak cocok apabila kompetisi LIga 1 2021/2022 mendatang digelar tanpa adanya degradasi.
Sebab, ruh sebuah kompetisi ialah sebuah persaingan, kalah dan menang dan juga promosi degradasi.
BACA JUGA: Persebaya Bidik Pemain Asing untuk Isi Posisi Ini
Rapat Exco PSSI yang membahas tak adanya degradasi muncul karena karena situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Meskipun situasi klub-klub saat ini memang terdampak pandemi, tetapi Liga 1 tetaplah sebuah kompetisi.
"Rasanya kurang gereget kalau sampai ada kebijakan penghapusan degradasi," tuturnya.
BACA JUGA: Sering Meresahkan Warga, Usman Akhirnya Ditangkap Polisi, Kakinya Ditembak, Lihat Tampangnya
"Yang namanya kompetisi pasti ada kalah dan menang. Ada yang juara, juga ada yang degradasi," imbuh pelatih yang pernah membesut Timnas Indonesia tersebut.
Namun demikian, dia memastikan Persebaya tak mau terpengaruh dengan wacana ada atau tidak degradasi. Tugas utamanya sebagai pelatih, lanjutnya, ialah membawa tim ke prestasi tertinggi.
"Ada atau tidak degradasi tidak terlalu berpengaruh buat kami. Pasalnya, target kami bukan selamat atau tidak degradasi. Kami memiliki tujuan dapat berbicara banyak di kompetisi nanti," tegasnya.
Selain Aji, Presiden Klub Borneo FC Nabil Hussein Said Amin juga memiliki pendapat yang sama. Dia menegaskan, bahwa kompetisi yang dijalankan tanpa degradasi berarti sebuah kemunduran di sepak bola Indonesia. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad