jpnn.com, ROMA - Mungkinkah AS Roma mencetak tiga gol ke gawang Barcelona tanpa kebobolan di leg kedua perempat final Liga Champions di Olimpico, Rabu (11/4) dini hari WIB nanti? Mungkin saja!
Tim polesan Eusebio Di Francesco itu tertinggal agregat 1-4 karena kalah dari Lionel Messi dkk. di Camp Nou (5/4).
BACA JUGA: Liga Champions: Rekor Buruk Pep Bayangi City Vs Liverpool
Meski terdengar mustahil, namun misi yang diusung AS Roma masih masuk akal. Apalagi, mereka akan bertanding di Olimpico. ''Bermain di Olimpico adalah tanggung jawab besar terlepas dari berapa banyak yang hadir di tribun. Saya masih percaya kepada keajaiban,'' ucap Di Francesco dalam konferensi pers jelang laga.
Di Francesco boleh saja pede. Namun, performa Daniele De Rossi dkk di Olimpico musim ini tidak terlalu impresif. Dari 21 pertandingan di semua ajang, sembilan di antaranya gagal dimenangkan dengan tujuh kekalahan. Dari 21 laga home itu pula hanya ada enam pertandingan yang mampu diakhiri Roma dengan mencetak tiga gol atau lebih.
BACA JUGA: Liga Champions: Jadwal Siaran Langsung Tengah Pekan Ini
Hasil negatif terakhir Roma di kandang terjadi saat kalah 0-2 dari Fiorentina (7/4) di giornata ke-32 Serie A. Kekalahan tersebut juga membuat peluang Roma bertahan di empat besar klasemen kian sulit karena rival sekota, Lazio, mulai merangsek.
Di Liga Champions, kemenangan 3-0 Roma terjadi saat menang dari Chelsea di fase grup (1/11/2017). Kekalahan Chelsea tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Roma keluar sebagai juara grup. Spirit serupa diusung untuk laga dini hari nanti.
BACA JUGA: Liga Champions: Salah Diragukan Tampil Lawan Manchester City
''Memang, itu (kemenangan atas Chelsea, Red) menginspirasi kami. Namun, lawan kali ini berbeda. Kami harus tampil dengan mentalitas yang sudah ditempa di Trigoria,'' lanjut Di Francesco.
Namun, menilik lawannya adalah Barca, Roma juga memiliki kenangan manis. Pada edisi 2001-2002, Roma pernah menang 3-0 dari Barca (26/2/2002). Laga tersebut terjadi di fase penyisihan grup kedua.
Tuan rumah juga mendapat suntikan tenaga dengan pulihnya Radja Nainggolan dan Cengiz Under. Keduanya sangat mungkin menjadi starter mengingat kebutuhan Roma akan gol cepat di babak pertama.
“Saya memang belum pernah memenangkan apa pun. Namun, bagi mereka yang mengenal saya, saya selalu bermain untuk menang,'' kata Nainggolan. “Saya adalah tipikal pemain yang selalu ingin bermain meski kesakitan (karena cedera, Red). Memang, saya sempat absen dan memberikan kesempatan bagi orang lain. Tapi, kondisi saya lebih baik sekarang,” sambung gelandang yang memiliki darah Indonesia itu.
Meski begitu, Barca juga bukan lawan sembarangan. Di musim ini, mereka tidak pernah kalah lebih dari dua gol atau saat kalah dari Real Madrid di Piala Super Spanyol. Tim polesan Ernesto Valverde itu juga memiliki track record impresif saat menghadapi tim Italia dalam laga berformat dua leg, yakni delapan menang dan empat seri. (io)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barcelona vs Leganes: Saatnya Menyimpan Messi
Redaktur : Tim Redaksi