jpnn.com - PURWOKERTO – Suasana hiruk-pikuk terjadi di halaman depan SMA Negeri 2 Purwokerto, Jateng, kemarin (18/7).
Sebanyak 61 siswa pingsan saat mengikuti upacara Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa Baru (PPLSB) yang dimulai sekitar pukul 07.00 Wib.
BACA JUGA: Istri Gubernur Antarkan Anak Yatim ke Sekolah
Puluhan siswa ini satu demi satu ditandu oleh petugas medis karena alasan pusing dan mual. Akibatnya upacara sempat terganggu atas kejadian ini.
Upacara diikuti oleh SD, SMP, MTs, SMA, dan SMK yang berjumlah sekitar 3.500 siswa. Upacara ini merupakan upacara pemusatan bagi siswa dan siswi baru yang akan masuk ke sekolah di sekitar daerah SMA Negeri 2 Purwokerto.
BACA JUGA: Nekat Gelar Perpeloncoan, Kepsek Bakal Dicopot
Pantauan Radarmas (Jawa Pos Group) siswa mulai pingsan sebelum upacara dimulai. Ada sekitar lima siswi baru yang akan melanjutkan ke SMP duduk dan istirahat ditenda yang disediakan oleh tim medis.
Dengan menggunakan seragam SD, mereka terlihat lemas karena merasakan sakit, sehingga terpaksa tidak mengikuti upacara.
BACA JUGA: Inilah Sekolah dengan Pendaftaran Siswa Baru Paling Sedikit
Sulistiono, salah satu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas mengungkapkan, dari 61 siswa itu, umumnya sakit karena pusing terkena sinar matahari yang menyengat. Sehingga mereka langsung diberi air minum untuk segera mengganti cairan tubuh.
"Mereka sebenarnya sudah sarapan, namun karena tidak tahan dengan sinar matahari yang cukup terik, langsung membuat pusing bahkan muntah,"ujarnya.
Selain disebabkan oleh kondisi cahaya matahari yang cukup terik, ternyata kebanyakan siswa tersebut berada di tengah barisan. Situasi ini semakin memperparah semakin banyaknya siswa yang pingsan ini. Pasalnya posisi tengah membuat siswa susah untuk mendapatkan udara.
"Sehingga cukup banyak siswi yang langsung kita beri tabung oksigen. Ada sekitara empat siswa kita lakukan penanganan seperti itu,"jelas Sulistiono.
Tim medis sendiri menyediakan dua titik yang digunakan sebagai pemasangan tenda. 12 Stretcher atau alat usungan (tandu) yang disediakan. Namun cukup banyak siswa yang tidak dibawa menggunakan alat tersebut, karena terlalu cepat dan banyaknya siswa yang pingsan.
Tim medis ini berasal dari berbagai unsur seperti dari SMK Citra Bangsa Mandiri jumlahnya empat orang dengan dibantu delapan siswanya. PMI Banyumas menyediakan empat petugas medis dengan satu mobil ambulan. Namun dengan total jumlah 16 orang, tim medis sempat kewalahan menangani puluhan siswa yang pingsan ini.(rez/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selandia Baru Dukung Rp 45 Miliar untuk PAUD Kupang
Redaktur : Tim Redaksi