Lihat, Ada Prajurit Budaya Berjaga di 6 Titik Wisata Surakarta

Sabtu, 13 November 2021 – 20:18 WIB
Parjurit Budaya Kota Surakarta sedang apel siang sebelum berjaga di 6 titik wisata di Solo, Sabtu (13/11). Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Ada suasana lain yang yang terlihat pada enam titik wisata di Kota Surakarta, Sabtu ini (13/11).

Keenam lokasi pelesiran itu ialah Pasar Gedhe, Balai Kota Surakarta, Koridor Jenderal Sudirman, kawasan Bundaran Gladag, Pasar Klewer, dan Kampung Batik Kauman.

BACA JUGA: Cuma Sebegini Kasus Aktif Covid-19 di Solo, Satu Kecamatan Nihil

Kini, enam titik wisata itu dijaga petugas berseragam ala prajurit keraton. Terdapat 40 Prajurit Budaya Kota Surakarta yang ditempatkan di enam titik wisata tersebut.

Setiap hari Sabtu mulai pukul 13.00 WIB hingga azan Asar berkumandang, enam kelompok Prajurit Budaya Kota Surakarta tersebut akan berjaga sekaligus mengajak masyarakat menaati protokol kesehatan.

BACA JUGA: Hadir Lagi, Solo Keroncong Festival Sasar Milenial

Menurut Komandan Prajurit Budaya Kota Surakarta Muhammad Nurdin Warsito, setiap kelompok memiliki dua tugas. Pertama, tugas para Prajurit Budaya Kota Surakarta ialah berjaga-jaga.

Kedua, mereka berkeliling membagikan masker serta mengimbau warga menjaga jarak fisik dan tidak berkerumun.

BACA JUGA: Wakil Gibran Masih Semangat Bekerja, tetapi Usia Tak Bisa Mengimbanginya

"Ini baru pertama kali dilakukan. Rencananya sampai akhir tahun ini," ujar Nurdin setelah memimpin Prajurit Budaya Kota Surakarta.

Nurdin menuturkan prajurit-prjurit itu diseleksi dari kelompok sadar wisata yang ada di 54 kelurahan di Kota Surakarta. 

"Ini adalah duta dari kelompok tersebut. Mereka mengirimkan curricullum vitae,"jelasnya. 

Suwanto (28), salah seorang anak buah Nurdin, mengaku menjalani seleksi terlebih dahulu sebelum bergabung dengan Prajurit Budaya Kota Surakarta.

Sejak September lalu, warga Banjarsari itu bersama 39 orang yang terpilih lain mengikuti beberapa pelatihan.

"Ada workshop, pelatihan tata wicara, pelatihan CHSE (protokol dari Kementerian Pariwisata tentang kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, red) dan pelatihan koreografi," tuturnya.

Wanto mengaku senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan mengenalkan Kota Surakarta kepada khalayak umum itu.

Selain itu Wanto juga menerima penghasilan dari tugas tersebut.

"Kalau upah lebih ke privasi, tetapi ada upah yang kami terima," katanya.(mcr21/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melihat Foto Ini, FX Hadi Rudyatmo Blak-blakan Mengaku Sakit Hati


Redaktur : Antoni
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler