jpnn.com, MADIUN - Laksamana TNI Yudo Margono mengaku sebagai anak dari seorang petani yang kini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).
“Saya anak seorang petani yang kemudian bergabung dengan TNI AL dan saat ini bisa menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut,” kata Yudo Margono saat memberikan keterangan pers saat peresmian tiga Monumen Alutsista TNI AL di Taman Kota Caruban Asti, Kabupaten Madiun, Minggu (16/1).
BACA JUGA: Meresmikan Monumen KRI Nanggala-402, KSAL Sebut Lambang Keabadian Semangat
Kasal dilahirkan dan dibesarkan di Desa Balerejo, Dusun Garon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Mengeyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon. Setelah peresmian Monumen Alutsista TNI AL, KSAL mengunjungi pelaksanaan vaksinasi anak-anak di sekolah dasar tersebut.
BACA JUGA: Laksamana Yudo Sematkan Bintang Jalasena Utama Kepada KSAL Australia
Laksamana Yudo merupakan orang yang rendah hati, santun, dan sangat menghormati orang tua.
Hal ini terbukti saat kegiatan vaksinasi anak di SD 02 Garon, KSAL berkesempatan menemui mantan gurunya di SD.
BACA JUGA: TNI Beraksi di Lahan Kosong Lingkungan Pesantren, Para Santri Berterima Kasih
Laksamana bintang empat itu tidak ragu dan segan untuk mencium tangan mantan gurunya tersebut.
Yudo juga menyempatkan waktunya di sela-sela kegiatan yang sangat padat untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya dan mengirimkan doa untuk keduanya.
Selain itu, KSAL juga dikenal dekat masyarakat sekitarnya. Kedatangannya di Madiun disambut hangat oleh masyarakat sekitar.
Masyarakat sangat antusias bersalaman bahkan memeluk beliau sebagai orang yang sangat membanggakan bagi daerahnya.
Lebih lanjut, Laksamana Yudo mengatakan generasi muda harus terus memotivasi diri untuk mengejar cita-cita demi memajukan bangsa, negara sekaligus daerah asalnya.
Madiun adalah kota yang jauh dari laut, pengetahuan tentang kebaharian sangat minim, karena masyarakatnya sangat lekat dengan kehidupan agraris. Dengan monumen ini akan memberikan pengetahuan tentang kebaharian khususnya TNI AL.
“Oleh karena itu, untuk memberikan edukasi sekaligus menumbuhkan jiwa patriotisme, serta nasionalisme generasi muda, TNI AL memberikan tiga Alutsista bersejarah yang telah digunakan dalam berbagai operasi dan penugasan sebagai monumen di wilayah Kabupaten Madiun,” tegas Laksamana Yudo.
Saat ini Kabupaten Madiun telah resmi memiliki tiga monumen bersejarah TNI AL di dua lokasi berbeda yaitu, Monumen Pesawat Nomad N-24 yang dilengkapi Ranjau Tanduk berlokasi di Taman Kota Caruban Asti, serta monumen Tank Amfibi PT-76 Korps Marinir TNI AL dan Meriam M-30 Howitzer 122 MM berlokasi di exit toll Dumpil, Kabupaten Madiun.
Ketiga Alutsista TNI AL yang dijadikan monumen merupakan alutsista bersejarah, telah digunakan pada berbagai operasi dan penugasan, dalam perjalanan sejarah Indonesia antara lain, operasi Dwikora, Operasi Seroja, hingga operasi pemulihan kemanan di Aceh.
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengatakan keberadaan monumen TNI AL di Kabupaten Madiun telah memberikan efek psikologis positif tentang cinta tanah air bagi masyarakat sekaligus media pembelajaran guna menumbuhkan jiwa patriotisme bagi generasi muda.
“Saya atas nama pribadi dan masyarakat mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada TNI AL,” ungkap Bupati Ahmad Dawami seusai acara peresmian tersebut.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich