jpnn.com, SAMARINDA - Seorang ayah bejat berinisial HY, 40, di Samarinda Seberang, Kalimantan Timur, ditangkap polisi lantaran tega menggagahi putri kandungnya sendiri.
Di kantor polisi, HY, 40, pun menangis saat dimintai keterangan terkait kasus pencabulan anak tersebut, Rabu (9/10) lalu. Dari hasil pemeriksaan itu, terungkap bahwa perbuatan bejat itu ternyata sudah berlangsung selama lima tahun lamanya, sejak usia masih 11 tahun.
BACA JUGA: Wiranto Ditusuk di Pandeglang, AHY Beri Komentar Begini
Tak tahan, Melati nekat mengadukan perbuatan ayahnya ke Polres Samarinda Seberang, Rabu (2/10) lalu. Bukan hanya sekali, sang Ayah selalu mengancam saat menjalankan aksinya.
"Korban selalu diancam, jika tak melayani pelaku tidak akan membiayai kehidupannya," ujar Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo.
BACA JUGA: Berawal dari Curhat, Si Kakak Malah Ajak Adik Berbuat Terlarang, Sudah Berkali-kali
Perwira melati satu itu juga menjelaskan, HY memang sempat tidak mengakui Melati adalah anak kandungnya. Lantaran, saat istrinya hamil, dia sedang melaut untuk bekerja.
Kendati tak mengakui sebagai anak, Melati secara resmi merupakan bagian dari keluarga yang tercatat dalam administrasi dan telah tinggal bersama sejak bayi. "Secara kasatmata dia (Melati) anaknya, satu rumah dengan pelaku dan ibunya kok," tambah Suko Widodo.
BACA JUGA: Ismawati Istigfar Berkali-kali Saat Mengetahui Syahrial Alamsyah Adalah Si Penusuk Wiranto
Melati sebenarnya sempat meluapkan keluh kesahnya kepada sang ibu. Sayang, ibunya tidak merespons lantaran berpikir tak mungkin sang ayah tega berbuat seperti itu kepada anaknya.
"Perbuatan tak senonoh itu berawal di kamar Melati," ungkap HY kepada petugas. Terakhir, HY melakukan di salah satu perusahaan sekitar Samarinda Seberang. Tempatnya bekerja. Perbuatan tidak terpuji itu, diungkapkan pelaku lantaran mendapatkan bisikan di luar kemampuannya.
"Karena Melati ini sudah besar, ada kekuatan untuk ngomong dan berontak, lapor lah dia," terang perwira melati satu itu. Saat hendak digiring ke Polsek, HY sempat mengelak. Setelah diuraikan secara bertahap oleh petugas, barulah HY mengaku.
BACA JUGA: AHY Ditunjuk Jadi Waketum, Begini Kritik Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat
Saat ditemui di Polsek Samarinda Seberang, HY hanya bisa menangis tertunduk. "Saya khilaf Pak, tolong Pak," tuturnya sambil menangis di depan Kompol Suko Widodo. Pihak kepolisian masih mengamati kondisi korban. (*/dad/*/ain/dns/k8)
Redaktur & Reporter : Budi