Lihat Cara Warga Kota Depok Belanja Sayur-mayur di Masa PSBB

Minggu, 26 April 2020 – 20:23 WIB
Warga saat membeli sayur dengan teratur jaga jarak duduk di kursi yang telah disediakan satgas Kampung Covid 19, di Perumahan Taman Anyelir 3 RW 11 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Foto: ARNET/RADAR DEPOK

jpnn.com, DEPOK - Warga Perumahan Taman Anyelir 3 RW 11 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok berusaha keras mematuhi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bahkan, untuk belanja sayuran pun, kaum hawa harus berbagi jarak satu dengan lainnya.

Ketua RW 11, Khoerudi Akil menjelaskan, peraturan mengantre dengan jarak satu meter diputuskan bersama untuk menjaga kesehatan warga satu dengan lainnya.

BACA JUGA: Mentan SYL ke Depok, Pastikan ATM Beras Berjalan

Pengurus untuk kedisiplinan warga menyediakan beberapa kursi agar warga bisa dengan antre dengan teratur.

Sekitar enam hingga tujuh bangku disediakan. “Biasanya beli sayur itu berkerumun, kami putuskan untuk mengatur ritmenya. Alhamdulilah warga semua teratur,” kata Akil kepada Radar Depok, Minggu (26/4).

BACA JUGA: Situasi Corona Kota Depok Paling Mengerikan di Jawa Barat

Dia menjelaskan, untuk mengurai agar tidak terjadi penumpukan massa, empat tukang sayur ditempatkan di lokasi berbeda, tukang sayur pertama untuk melayani warga RT 01, RT 02, dan RT 06.

Kedua untuk warga RT 03, RT 04, dan RT 05. Ketiga bagi warga RT 07, RT 08, RT 09. Lalu untuk RT10 dan sekitarnya dipegang tukang sayur keempat.

BACA JUGA: Update Corona 26 April 2020: Ada Kabar Baik, Semoga Terus Begini

“Semua sudah kami buat skemanya dan berjalan baik,” ungkap Akil yang juga sebagai Ketua Satgas Kampung Covid 19 RW 11.

Sebelumnya. keempat tukang sayur dilakukan arahan dari Satgas maupun pengurus RW setempat untuk mengikuti protokol yang sudah ditentukan bersama.

Selain itu petugas juga menyediakan layanan pembelian sayur secara online.

“Jadi sebelum datang, sudah pesan duluan. Bagi warga yang datang langsung juga tidak masalah, yang penting disiplin,” tutur Akil.

Selain penerapan pembelian sayuran untuk kebutuhan dapur, pengurus melarang ojek online masuk.

Kemudian menerapkan cek suhu tubuh, menitipkan barang orderan barang dari ojek online di pos satpam, dan menyemprotkan disinfektan ke kendaraan yang masuk ke perumahan.

“Secara berkala kami juga memberikan beberapa pertanyaan terkait kesehatan, ini untuk memantau kesehatan warga setempat,” pungkasnya. (rd/arn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Depok   PSBB   Corona  

Terpopuler