Lihat, Hasil Survei PSI Bikin Airlangga dan Kader Golkar Tersenyum Bahagia

Kamis, 10 Maret 2022 – 11:37 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Panel Survey Indonesia (PSI) merilis hasil surveinya terkait elektabilitas partai politik dan bakal calon presiden menjelang Pemilu 2024.

Hasil survei tersebut bisa bikin para kader Partai Golkar dan ketua umumnya Airlangga Hartarto tersenyum bahagia.

BACA JUGA: Hasil Survei: Ada Nama Moeldoko dan Erick di 10 Besar Kandidat Presiden

Hal itu terkait elektabilitas Partai Golkar dan Airlangga menempati posisi tertinggi.

Direktur Exekutif Panel Survey Indonesia Andri Gunawan mengatakan hampir di seluruh pulau dan wilayah, Partai Golkar menempati urutan teratas dalam elektabilitasnya.

BACA JUGA: Relawan PETA Cilacap Dukung Airlangga di Pilpres 2024

Di Pulau Sumatra dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner, ketika respoden ditanyakan “Partai politik mana yang harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?”

Golkar menempati urutan pertama dengan dipilih oleh 23,4 persen responden, kedua ada PDIP yang dipilih 18,9 persen, dan ketiga ada Partai Gerindra yang dipilih oleh 12,8 persen.

BACA JUGA: Ridwan Kamil: Golkar Menang, Pak Airlangga Jadi Presiden

Selanjutnya Demokrat 7,3 persen, Nasdem 6,2 persen, PKB 4,3 persen, PKS 4,2 persen, PAN 1,7 persen, PPP 1,1 persen , partai lainnya di bawah 0,1 persen dan tidak memilih 19,1 persen.

“Sementara di Pulau Jawa, dengan pertanyaan yang sama, Golkar menempati urutan pertama dengan dipilih oleh sebanyak  20,2 persen. Kemudian menyusul PDI Perjuangan dengan tingkat keterpilihan 19,8 persen, Gerindra 19,7 persen, PKB 11,6 persen, Demokrat 6,2 persen, PKS 4,9 persen, Nasdem 4,2 persen, PAN 3,7 persen, PPP 3,3 persen, partai lainnya di bawah 0,1 persen dan tidak memilih 5,4 persen,” kata Andri dalam keterangan persnya, Kamis (10/3/22).

Selanjutnya, di Pulau Sulawesi, Golkar kembali memimpin dengan  29,6 persen, Gerindra 16,6, PDIP 16,2 persen, Demokrat 6,5 persen, PKB 6,3 Persen, PKS 4,1 persen, Nasdem 3,7 persen, PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen , partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 11,7  persen.

Sedangkan di Bali, NTB, dan NTT peringkat pertama diperoleh PDIP yang dipilih oleh 23,3 persen, lalu Golkar dengan dipilih oleh 18,4 persen, Nasdem dipilih oleh 7,7 persen responden, PKB 7,8 persen, Gerindra 7,6 persen, PKS 6,2 persen, Demokrat 5,1 persen, PAN 2,1 persen, PPP 1,4 Persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 19,4 persen.

“Di Pulau Kalimantan peringkat pertama ditempati oleh PDIP yang dipilih oleh 27,1 persen responden, kedua ada Partai Golkar yang dipilih oleh 20,2 persen, dan ketiga ada partai Gerindra yang dipilih oleh 14,6 persen responden. Lalu diikuti oleh Nasdem 7,7 persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 3,8 persen, PKS 3,2 persen, PAN 2,2 persen, PPP 1,1 persen , partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 12,7 persen,” terang Andri.

Terakhir, survei dilakukan di Maluku, Papua, dan Papua Barat di mana Golkar kembali menempati urutan pertama dengan 24,3 persen, PDIP 24,1 persen, Gerindra 18,6 persen Nasdem 7,2 persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 5,8 persen, PAN 2,2 persen, PPP 1,3 persen PKS 1,2 Persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 7,9  persen.

“Kenaikan elektabilitas Golkar tidak lain karena pengaruh dan kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua umumnya yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Jokowi dan dianggap berhasil dalam memulihkan perekonomian Nasional serta penanganan Covid-19,” ungkap Andri.

Selanjutnya, terkait tingkat elektabilitas tokoh ketika ditanyakan kepada 2.124 responden siapakah calon presiden yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner, hasilnya adalah Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 18,2 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 15,4 persen responden, diikuti Ganjar Pranowo 8,9 persen. 

Kemudian Gatot Nurmantyo 5,20 persen, Dudung Aburrahman 5,1 persen, Moeldoko 4,3 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Andika Perkasa 3,7 persen, Sri Mulyani 3,6 persen, Khofifah Indar Parawansa 3,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen, Sandiaga Salahudin Uno 2,7 persen, Puan Maharani 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 1,7 persen, Erick Thohir 1,4 persen, dan Ridwan Kamil 1,3 persen.

“Sementara sebanyak 15,8 persen responden tidak memilih,” bebernya.

Lebih lanjut, Andri menuturkan Panel Survey Indonesia melakukan simulasi pasangan Capres-Cawapres kepada 2.124 responden yang memiliki keterpilihan tertinggi dari setiap capres dan di atas 95 persen.

Kemudian memberikan pernyataan dengan kuisioner secara “Jika Pemilu dilaksanakan hari ini pasangan capres-cawapres mana yang akan dipilih?”

Andri menjelaskan pada simulasi pertama didapatkan jawaban 2124 responden sebanyak 21,9 persen responden memilih pasangan Airlangga Hartarto - Anies Baswedan, diikuti Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno 20,6 persen, Ganjar Pranowo - Puan Maharani 19,9 persen, Andika Perkasa - Puan Maharani 15,2 persen. Sementara responden yang tidak memilih sebanyak 22,4 persen,” ungkap Andri.

Pada simulasi kedua, lanjut Andri,  didapatkan jawaban 2124 responden  sebanyak  38,2  persen responden memilih pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo, diikuti Prabowo Subianto - Anies Baswedan 28,9 persen, Prabowo Subianto-Puan Maharani 19,2 persen, Andika Perkasa - Anies Baswedan 10,2 persen.  Sementara responden yang tidak memilih sebanyak 3,5 persen.

Untuk diketahui, survei dilakukan dalam rentang waktu 18 hari sejak 20 Februari hingga 6 Maret 2022 secara tatap muka dan online dengan jumlah responden terpilih yang diteliti sebanyak 2.124 Warga Negara Indonesia yang sudah berumur diatas 17 tahun. 

Penentuan jumlah responden menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,13 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan cara in depth interview dengan metode face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak  119 kabupaten/kota di Pulau Jawa, 148 Kabupaten/Kota di Pulau Sumatra, 46 Kabupaten/kota  di Pulau Kalimantan, 72 Kab/Kota di Pulau Sulawesi, 14 Kabupaten/kota di Pulau Papua, serta 36 Kabupaten/kota di NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler