jpnn.com - NANGA BULIK – Bupati Lamandau, Ir Marukan mengaku kecewa dengan hasil tes CPNS. Meski hasil resminya belum diumumkan, kekecewaan bupati dikarenakan setelah mengetahui hampir sebagian besar peserta yang dapat meraih nilai melampau passing grade berasal dari luar Kabupaten Lamandau.
"Kalau hasilnya seperti ini, hampir semua yang lulus berasal dari luar, akhirnya warga Lamandau sendiri tidak mendapat kesempatan, Pemkab lebih baik mengangkat pegawai honorer saja, tapi putra daerah," kata Marukan dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Minggu (14/12).
BACA JUGA: Ancaman Ini Bikin Putri Terpaksa Layani Nafsu Ayah Kandungnya
Menurutnya, hal seperi ini nantinya akan menimbulkan tidak adanya pemerataan komposisi pegawai negeri di Kabupaten Lamandau.
"Memang aturan pembatasan seperti itu tidak ada, kalaupun mau diubah harus lewat PTUN, saya berharap untuk guru dan tenaga kesehatan ber-KTP Lamandau," ujarnya.
BACA JUGA: UMK Naik jadi Rp2,19 Juta, UMSK Rp2,38 Juta
Hal tersebut, lanjut Marukan, bukanya tanpa alasan, karena berdasarkan pengalamannya menjadi Bupati Lamandau lebih dari satu periode, PNS yang berasal dari luar daerah biasanya akan meminta pindah ke daerah asalnya setelah bertugas lebih dari dua tahun.
"Biasanya setelah lebih dari dua tahun mereka (PNS yang berasal dari luar daerah) akan mengajukan pindah ke daerah asalnya dengan alasan macam-macam, seperti merawat orang tua. Pada akhirnya permintaannya akan dituruti, karena kalau tidak dituruti, kinerja merekapun akan menurun, yang tentunya akan merugikan pemerintah dan masyarakat kabupaten Lamandau," pungkasnya.(*/ryo/jpnn)
BACA JUGA: Dukung Revitalisasi Teluk Benoa, Ratusan Orang Aksi di Bundaran HI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernak Pernik Natal Mulai Diburu
Redaktur : Tim Redaksi