Lihat Hilal Selasa, Hari Ini Belum Puasa

Senin, 06 Juni 2016 – 13:35 WIB
Melihat bulan tanpa menggunakan teropong. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - PADANGPARIAMAN – Pemerintah sudah menetapkan 1 Ramadan 1437 Hijriah jatuh pada Senin (6/6). Secara umum, umat muslim Indonesia sudah menjalankan ibadah puasa Ramadan mulai hari ini.

Namun, hari ini Jamaah Tarekat Syattariyah belum melaksanakan ibadah puasa. Proses melihat hilal baru akan dilakukan pada Selasa (7/6) sore mendatang. Sebelumnya, penentuan proses melihat hilal yang dinamakan dengan Maniliak Bulan ini didahului dengan sidang ulama Syattariyah.

BACA JUGA: Allah Mewajibkan Puasa Bukan untuk Orang Islam, tapi..

“Para ulama terlebih dulu Hisab Taqwin. Musyawarah untuk urut tahun dan urut bulan. Dimufakatkan, Selasa baru maniliak bulan. Maniliak bulan dilakukan sekitar pukul sekitar pukul 17.30,” ungkap pimpinan Syattariyah Nagari Ulakan, Padangpariaman, Ustadz Tuangku Qadi Ali Imran, dihubungi Padang Ekspres (Jawa Pos Group) kemarin (5/6).

Menurut Tuangku Ali Imran, para ulama Tarekat Syattariyah dan masyarakat akan melihat bulan dari pinggir pantai depan halaman makam Syech Burhanuddin di Ulakan.

BACA JUGA: Gamis Hitam ala Arabia Jadi Tren Lagi

Jika bulan memang terlihat, maka pada malam harinya akan langsung shalat tarawih, dan besoknya puasa. Namun, jika tidak, maka para ulama akan mengadakan sidang isbat, untuk menggenapkan Bulan Syakban sebanyak 30 hari. “Melihat bulan dilakukan dengan mata telanjang,” ujarnya.

Kata Tuangku Ali Imran, selain jamaah Syattariyah dari dalam Sumbar, seperti Solok, Agam, dan tentunya Padangpariaman, ada juga yang datang dari Pulau Jawa, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Semuanya akan berkumpul di Ulakan untuk manilik bulan,” ujarnya.

BACA JUGA: Olahraga Saat Puasa, Simak Tips Jitu Bepe

Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur menyampaikan, meski berbeda dengan pemerintah dan aliran lainnya, jangan lantas menjadikan sebagai perpecahan. Untuk itu, dia mengimbau untuk saling memahami dan memulai Ramadhan dengan khusuk dan menjalankan sebanyak mungkin ibadah.

“Bukan perbedaannya, namun ibadahnya. Tentu semuanya sudah menurut syariaat. Jadi mari perbanyak ibadah, shalat Tarawih, baca Alquran, infak dan akhirnya berzakat,” ucapnya.  (ccv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh..Ini Cara Negara Lain Tentukan Awal Ramadan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler