Lihat, Mbak Puan Ikut Menanam Padi Bareng Petani Perempuan Sleman

Kamis, 11 November 2021 – 20:04 WIB
Ketua DPR Puan Maharani ikut menanam padi bersaama petani perempuan Sleman di persawahan Sendangmulyo, Yogyakarta, Kamis (11/11). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SLEMAN - Ketua DPR Puan Maharani ikut menanam padi berkunjung ke Yogyakarta, Kamis (11/11).

Puan mendatangi area persawahan Sendangmulyo, Sleman, dan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di lahan seluas 6 hektare.

BACA JUGA: Puan Maharani: Indonesia Butuh Banyak Pahlawan Era Kemajuan

"Puan menanam, nanti rakyat yang memanen," ujar ketua DPR RI perempuan pertama itu.

Selama menanam bibit padi, Puan juga menyempatkan berdialog dengan petani.

BACA JUGA: Sosok Taufiq Kiemas di Mata Puan Maharani

Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan terkadang berbicara menggunakan bahasa Jawa.

Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?)” tanya Puan kepada para petani.

BACA JUGA: Jenderal Andika Calon Panglima TNI, Anggota DPR Kompak Menjawab Pertanyaan Mbak Puan

Para petani pun menjawab pertanyaan Puan.

Mereka juga membicarakan soal sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen.

Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah.

Didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus.

“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam,” ucap Puan.

Melalui kunjungan ini, Puan ingin mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani.

"Bagaiman menanam padi, panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana. Itu yang jadi perhatian saya,” paparnya.

Seorang petani bernama Tusiran menyampaikan berbagai keluhan yang dihadapi para petani di Sendangmulyo.

Mulai dari harga gabah yang rendah hingga sering telatnya distribusi pupuk subsidi, termasuk harganya yang cukup tinggi.

“Semoga dengan Bu Puan datang ke sini dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo, karena kebanyakan petani sekarang yang tua-tua. Semoga dengan ibu datang, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami,” terang Tusiran.

Tusiran berharap pemerintah memperhatikan nasib para petani.

"Patokan harga gabah itu berapa, karena petani juga banyak enggak tau," keluhnya.

Dia juga mengharapkan agar jalan tani diperbaiki karena kalau musim hujan jalannya rusak dengan membawa gabah memakai motor atau mobil sering terpeleset,” ungkapnya.

Petani pun mengharapkan ada saluran induk air sebab ketika musim kemarau, air untuk mengaliri sawah tidak lancar.

Kepada Wabup Danang Maharsa, Puan menanyakan apakah harapan petani bisa segera direalisasikan.

“Setiap tahun kami bertahap ini nanti akan kita selesaikan,” jawab Wabup Danang.

Kepada Lurah Sendangmulyo Budi Susanto, Puan juga menanyakan apakah dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian.

Lurah Budi mengatakan saat ini dana desa belum bisa digunakan untuk membantu pembangunan pertanian karena anggaran difokuskan untuk bantuan langsung Covid-19 kepada masyarakat.

“Sebelum covid, dana desa untuk apa?” tanya Puan.

“Untuk bansos ke masyarakat, pembangunan jalan-jalan kampung. Kami juga buat shelter,” jawab Lurah Budi.

Puan juga meminta aspirasi dari petani milenial yang hadir, salah satunya Linggarsari Ayu.

Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengungkapkan ia memilih menjadi petani karena ingin membantu orangtuanya yang sudah lanjut usia.

“Saya harap ke depan ada petani-petani muda yang mau mengerjakan sawah orangtuanya supaya sawahnya tidak dijual atau ditanami beton dijadikan di rumah,” sebut Ayu.

Puan pun mendukung munculnya banyak petani milenial.

Ia menegaskan Indonesia tidak bisa berdaulat pangan tanpa adanya petani.

Oleh karena itu, DPR memberi perhatian besar bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

“Sebab tangan mereka yang memberi makan kita semua. Kita perlu secara bergotongroyong menghasilkan solusi-solusi lebih menyeluruh atas berbagai masalah klasik pertanian. Seperti soal harga pupuk yang tinggi, harga jual dan harga beli, antisipasi gagal panen, dan sebagainya,” tutur Puan.

Mantan Menko PMK itu juga berbicara mengenai ekonomi pertanian digital yang sudah saatnya dilirik dan dikembangkan karena dapat membantu para petani.

Untuk itu, Puan memuji adanya aplikasi berbasis website sebagai marketplacet kecil produk pertanian yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara online.

“Website itu contoh baik penggunaan teknologi untuk membantu para petani. Perlu diperbesar lagi jangkauannya dan diperlengkap fitur-fiturnya. Petani memang perlu melek teknologi,” ungkap Puan.

Di akhir kegiatan, Puan memberikan bantuan bagi kelompok Pertanian Sendangmulyo. Mulai dari 20 hand tractor, 20 pompa air, 1.000 bibit dan 100 paket sembako bagi para petani setempat.

Cucu Proklamator Bung Karno tersebut juga banyak dimintai foto bersama saat menyapa warga,

Dalam kunjungannya, Puan didampingi oleh Ketua Banggar DPR Said Abdullah, Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi XI DP Dolfie, Anggota Komisi III DPR I M Idham Samawi, dan Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayanti.

Turut pula mendampingi Puan, Bupati Sleman Kustini, Carik Sendangmulyo Wawan Gunawan, dan Panewu (Camat) Minggir, Rasyid Ratnadi Sosiawan, serta jajaran Forkopimda lainnya. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Meyakini Jenderal Andika Membuat TNI Kian Solid


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler