Lihat nih, Beginilah Model Anak Punk di Kota Industri

Jumat, 15 Juli 2016 – 17:09 WIB
Anak punk yang terjaring razia saat didata di Mako Satpol PP Batam. Foto: Cecep Mulyana/ Batam Pos/jpg

jpnn.com - BATAM - Sedikitnya 26 anak punk yang selalu meresahkan warga Batam, Kepulauan Riau digaruk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Empat diantaranya adalah perempuan.

"Tempatnya (penjaringan) di Jodoh, simpang Basecamp Batuaji, Simpang Kepri Mall (Simpang Kabil) dan ada juga tempat lain," kata Kasat Pol PP Kota Batam, Hendri, Kamis (14/7) siang. 

BACA JUGA: Makan Bakso Tusuk Bakar, Tujuh Anak Langsung Terkapar

Dia mengatakan keberadaan anak punk kian meresahkan masyarakat, lantaran tak hanya mengamen, aksi anak punk merembes ke aksi kriminal.

"Laporan sudah sering kita terima. Pernah kejadian mereka memalak para pekerja yang sedang pulang,” tuturnya.

BACA JUGA: Cihuy, Kepala Desa dan Ketua RT/RW Bakal Makin Kayaaaaa

Menurutnya sebagian besar yang terjaring merupakan pendatang baru, dari yang hanya baru hitungan bulan hingga satu tahun dan ada beberapa merupakan warga Batam.

Ditanya soal Batam selalu saja didatangi anak punk padahal pernah dipulangkan, Hendri menduga ada yang mengkoordinir kedatangan anak-anak punk tersebut. 

BACA JUGA: Asli, Guru Yang Satu Ini Malu-maluin Banget

"Ini yang sedang kami cari informasinya," ungkapnya seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

Selanjutnya anak punk yang terjaring razia tersebut diserahkan ke Dinas Sosial lalu dipulangkan ke daerah asal masing-masing, sementara yang asli Batam akan dikembalikan ke orang tuanya untuk dibina dan di buat surat pernyataan agar tak kembali ke jalanan.

"Kalau ada warga yang tahu keberadaan anak punk, informasikan ke kami. Penjaringan anak punk masih terus berlanjut," ungkapnya.

Seorang diantaranya Putri,17, yang merupakan warga asli Batam mengaku tertarik bergabung kelompok yang didominasi bertatoo dan bertindik itu karena kekeluargaan cukup erat, sementara dilingkugan keluarga kandungnya, ayah dan ibunya sudah cerai. "Senang saja, anak-anak kompak semua," ungkap remaja putus sekolah ini.

Sementara lainnya, Ayu,26, asal Jakarta mengaku datang ke Batam untuk mencari pekerjaan. Hingga tiba di Batam dia bekerja serabutan. "Aku bukan anak punk, tadi kebetulan sama mereka saja," imbuhnya. (cr13/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Sebelas Bulan Menjabat, Pati TNI AD Mengaku Berkesan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler