jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Antiteror dari tiga angkatan yakni Sat-81 Antiteror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Satuan Detasemen Bravo (Sat Bravo 90) menggelar latihan simulasi penanggulangan teror.
Latihan ini untuk memastikan kesiapan pasukan elite TNI dalam rangka menjamin keamanan Indonesia selaku tuan rumah pelaksanaan Asian Games baik di Jakarta maupun di Palembang, Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Demi Rakyat, TNI Gelar Bakti Sosial di Lombok Timur
Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI Eko Margiyono selaku Direktur Latihan di hadapan awak media usai menyaksikan Latihan Simulasi Penanggulangan Teror di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
BACA JUGA: Tak Hanya Pengin Menang, Ini yang Terpenting Bagi Tuan Rumah
Menurut Eko, Latihan Simulasi Penanggulangan Teror ini melibatkan 520 personel gabungan terdiri dari Sat-81 Kopassus, Denjaka TNI AL, dan Sat Bravo 90 TNI AU.
BACA JUGA: Demi NKRI, Ormas dan BEM Harus Merawat Kebinekaan Bangsa
Simulasi tersebut dilakukan pada 3 (tiga) titik yaitu Venue Lapangan Basket, Aquatik dan Hotel Sultan. Latihan yang sama juga dilaksanakan di Palembang yang juga menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games.
“Sedangkan Alutsista yang digunakan dalam latihan baru sebagian seperti 2 (dua) Heli Bell dan 1 (satu) Heli Panther dari Puspenerbal serta masih banyak perlengkapan lain yang tidak didemonstrasikan pada saat latihan tadi,” kata Danjen Kopassus seperti siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.
Menurut Mayjen Eko, terdapat beberapa titik-titik pengamanan dalam penyelenggaraan Asian Games. Titi-titik yang menjadi konsentrasi di antaranya venue-venue yang ada di Gelora Bung Karno, tempat penampungan atlet di Kemayoran dan proses perjalanan atlet dari tempat penginapan menuju venue. Begitu juga halnya dengan Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Danjen Kopassus menambahkan berkaitan dengan pengamanan, TNI sangat intensif bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak Polri. Dalam hal ini Kepolisian Daerah dan Komando Kewilayahan, khususnya Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.
“Sedangkan Satuan Gultor akan diturunkan apabila eskalasi ancaman dinilai lebih seperti halnya sudah mengancam jiwa atlet, tentunya atas perintah pimpinan TNI dan negara RI,” ujarnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mutasi Pati TNI: TNI AD 20 Orang, TNI AL dan TNI AU 18 Orang
Redaktur & Reporter : Friederich