jpnn.com - ORLANDO-- Omar Mateen, 29, dari Fort Pierce, Florida tidak pernah tercatat bergabung dengan kelompok teroris tertentu. Namun, dia baru saja menunjukkan kebengisannya mengubah dentuman suara musik di kelab malam Pulse, Orlando, Florida, AS menjadi jerit histeris menjelang Minggu pagi (12/6)
Itu terjadi setelah Mateen meluncurkan sejumlah tembakan memenuhi ruangan tersebut. Sebanyak 50 orang di dalam Pulse dipastikan tewas. Selain itu, sekitar 53 orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Mahasiswa Wonosobo Bantah Terlibat Pemberontakan di Turki
Pelaku akhirnya mengembuskan napas terakhir di lokasi dalam baku tembak dengan polisi. Tragedi ini tercatat sebagai insiden penembakan masal terburuk dalam sejarah Amerika
''Tampaknya pelaku mempersiapkan diri dengan baik. Dia memiliki senjata serbu dan pistol,'' ujar Kepala Polisi Orlando John Mina.
Polisi menyebut kejadian itu sebagai insiden teror domestik. Polisi kemudian mengumpulkan informasi tentang Mateen.
BACA JUGA: Ssttt... Ada Video Muhammad Ali Indehoi
Diketahui, keluarganya berasal dari Afghanistan. Namun, Mateen lahir dan besar di AS. Dia sudah pernah menjadi perhatian polisi, tapi tidak pernah ada penyelidikan lebih lanjut terkait Mateen.
Belum diketahui juga apakah Mateen terlibat dengan kelompok tertentu. Salah satu pihak keluarga Mateen mengaku sangat shock dengan adanya kejadian tersebut dan meminta maaf kepada semua korban.
BACA JUGA: Empat Fakta tentang Penembak Christina Grimmie
Sementara itu dari penelusuran di internet, Mateen banyak menyebarkan foto selfienya yang terlihat sedang tersenyum manis. Foto-foto itu tersebar setelah Mateen tewas dalam baku tembak dengan polisi di Pulse. (Reuters/AFP/CNN/BBC/The Washington Post/sha/c4/kim/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Saksi Kunci Penembakan Christina Grimmie
Redaktur : Tim Redaksi