Lihat, Penampakan Awan Panas Gunung Merapi

Rabu, 27 Januari 2021 – 17:48 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj

jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis bahwa Gunung Merapi pada Rabu (27/1) mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 14 kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

Awan panas dari gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu menyebabkan hujan abu.

BACA JUGA: Merapi Erupsi, Boyolali Tertutup Hujan Abu

"Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, mengevakuasi warga Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Pakem, ke titik kumpul di SD Sanjaya dan Lapangan Tritis menyusul terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi yang meluncur melalui Sungai Boyong dan Sungai Krasak sejauh 2.000 meter.

BACA JUGA: Banjir Lahar Dingin Merapi Membawa Berkah Buat Seorang Pelajar

Dalam Situation Report BPBD Sleman yang dirilis Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Sleman, disebutkan pada Rabu, 27 Januari 2021, terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 12:53 WIB.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 317.8 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 2.000 m ke arah Barat Daya ke hulu Sungai Krasak dan Sungai Boyong.

BACA JUGA: Lagi, Aziz Memohon Masyarakat Indonesia Mendoakan Habib Rizieq

Kemudian kembali terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi, tanggal 27 pada pukul 13:32 WIB.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 240 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya di hulu Sungai Krasak dan Sungai Boyong.

Selain mengevakuasi warga ke titik kumpul, BPBD Sleman juga mengerahkan armada dan sumberdaya BPBD dan instansi terkait serta relawan untuk membantu proses evakuasi.

Selain itu, juga menyiapkan barak Pengungsian Purwobinangun di Watuadeg Purwobinangun Pakem dan menyiapkan Dapur Umum untuk pemenuhan kebutuhan Pengungsi.

BPBD Sleman juga membatasi atau menutup akses jalan ke Turgo Purwobinangun Pakem. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler