jpnn.com, PURWOREJO - Di areal Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terdapat benda yang disakralkan.
Yakni sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa. Pada bagian kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki, dan di bagian kanan ada semacam simbol. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.
BACA JUGA: 8 Fakta seputar Keraton Agung Sejagat, Ada Lokasi Disakralkan
Batu yang diklaim sebagai batu prasasti itu ramai dikunjungi masyarakat dari daerah Purworejo dan sekitarnya.
Pantauan di lokasi Keraton Agung Sejagat, Selasa 14/1), ratusan pengunjung silih berganti datang melihat lokasi keratin, termasuk ke sekitar batu tersebut.
BACA JUGA: Heboh Muncul Keraton Agung Sejagat, Mbah Mijan Berkomentar Begini
Rudiyanto warga Kutoarjo, Purworejo mengatakan dirinya penasaran dengan kabar di media sosial dan ingin datang ke lokasi ini.
"Kami sangat penasaran dan kami ingin melihat langsung keraton ini," katanya.
BACA JUGA: Raja Keraton Agung Sejagat dan Kanjeng Ratu Ditahan
Rudi mengaku sudah melihat di lokasi Keraton Agung Sejagat, menyaksikan prasasti, pendopo yang belum jadi, dan Sendang Kamulyan.
Punggawa Keraton Agung Sejagat bagian penerima tamu, Puji Widodo mengatakan berdasarkan daftar pada buku tamu tercatat ada 300-an pengunjung yang datang.
"Sebenarnya kalau semua pengunjung mengisi buku tamu mungkin sudah 500-an orang yang datang," katanya. Dia menuturkan pengunjung mulai ramai pada Senin (13/1) dan hari Selasa.
Keberadaan keraton tersebut, ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, ada sebuah sendang (kolam) yang keberadaannya sangat disakralkan.
Pada lokasi tersebut, juga ada sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa, di mana pada bagian kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.
Kemunculan Keraton Agung Sejagat mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1).
Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.
Berdasarkan informasi, pengikut dari KAS ini mencapai sekitar 450 orang. (antara/jpnn)
Kenap Si Doel Gak Poligami Saja?:
Redaktur & Reporter : Soetomo