jpnn.com, GRESIK - Ada pemandangan yang tak biasa di Balai Keling, Kelurahan Kroman, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Daerah pesisir itu mendadak ramai dikunjungi. Utamanya bocah.
Mereka datang untuk menjawab rasa penasaran atas kabar hiu tutul raksasa yang ditemukan di Selat Madura. Beratnya mencapai satu ton.
BACA JUGA: Tenang, Tak Usah Khawatir Kehabisan BBM di Tol Selepas Brexit
Hiu jenis hiu paus rhincodon typus ini termasuk hewan yang dilindungi sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.
Di tepi Balai Keling, hiu tutul tersebut kini kondisinya sudah mati dijadikan anak-anak sebagai mainan.
BACA JUGA: Wali Kota Fasha Sambangi Lokasi Penangkapan Terduga Teroris
Warga yang menemukan hiu dengan panjang sekitar 4 meter tersebut mengikatnya dengan tali tampar. Ini dilakukan agar hiu tidak menghilang begitu saja.
“Awalnya, saya mengantar penumpang dari Bale Keling ke salah satu kapal yang tengah lego jangkar. Ketika hendak kembali ke tambatan perahu, saya melihat ada hiu tutul yang kondisinya sedang sekarat,” ujar Bejo, 44, nelayan Kelurahan Kroman Kecamatan Gresik, yang menemukan hiu tutul ini seperti yang dilansir Radar Gresik (Jawa Pos Group), Rabu (31/5).
BACA JUGA: Ada Salat Tarawih Supercepat, Warga Anggap Aliran Sesat
Kemudian, Bejo bersama satu perahu lainnya mencoba membawa hiu tutul tersebut menepi. Namun, upaya Bejo beberapa kali mengalami kegagalan lantaran tali tidak mampu menahan berat dari hiu tersebut. “Saya baru berhasil membawanya menepi setelah dibantu empat unit perahu,” kata dia.
Ditambahkan, rencananya ia bersama teman-temannya berniat menjual hiu tutul yang sudah mati tersebut. Namun, hingga siang kemarin belum ada yang menawar ikan tersebut.
“Kalau laku ya saya jual. Tapi kalau tidak laku ya saya bawa ke tengah lagi agar terbawa ombak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gresik Langu Pindingara mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait adanya hiu tutul yang terdampar.
“Kami bakal segera menerjunkan tim untuk melakukan identifikasi penyebab terdamparnya hiu tersebut,” kata dia.
Ditambahkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti terdamparnya hiu tutul tersebut. Kemungkinan besar bisa karena faktor cuaca maupun karena terjebak karang.
“Kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut lagi,” imbuh dia. (rof/ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gorontalo Jadikan Pentadio Resort Pesona Wisata Ramadan
Redaktur : Tim Redaksi