Lihat Perjuangan Warga Jalan Kaki Gotong Jenazah Hingga 15 Kilometer

Rabu, 01 September 2021 – 12:01 WIB
Akibat Jalan yang tertimbun longsor dan tak dapat dilalui kendaraan, warga di Kecamatan Kulawi menggotong peti jenazah warga menuju ke rumah duka. ANTARA/HO/ (Media Sosial Facebook)

jpnn.com, PALU - Sejumlah warga terpaksa menggotong jenazah dengan berjalan kaki sejauh 15 kilometer akibat longsor yang terjadi di sejumlah titik di wilayah pegunungan Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Longsor membuat akses jalan trans Palu-Kulawi belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Ini Hukuman yang Layak Bagi Yahya Waloni dan Muhammad Kece

"Ada tiga titik longsor besar, saat ini baru bisa motor saja yang lewat mobil belum bisa," ujar Kapolsek Kulawi, Iptu Ahsan, Rabu (1/9).

Akibat longsor tersebut jenazah yang dibawa dari Kota Palu menuju Kecamatan Lindu terpaksa harus digotong oleh masyarakat dengan berjalan kaki menuju rumah duka.

BACA JUGA: Densus 88 Sampaikan Info Penting Soal Taliban dan Terorisme di RI

Jarak dari titik putusnya jalan akibat longsor ke Kecamatan Lindu terbilang cukup jauh, yakni sekitar 15 Kilometer.

"Laporan dari anggota saya yang mengawal itu, jalur Palu-Kulawi termasuk dari simpang tiga mau ke Lindu sekarang terputus, ada beberapa titik longsor, jaringan juga tidak ada dan listrik padam," ucap Kapolsek.

BACA JUGA: Banyak juga Anggota DPR Wafat Karena COVID-19, Berikut Nama-namanya

"Kalau dihitung jaraknya sekitar 15 Kilometer atau lebih," katanya.

Menurut Kapolsek, hampir seluruh wilayah Kecamatan Kulawi kembali diguyur hujan.

Pemerintah Kabupaten dan pihak TNI/Polri masih terus berusaha untuk membuka akses jalan dengan menggunakan alat berat.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah mengalami bencana banjir dan tanah longsor.

Tanah Longsor terjadi di beberapa titik di Kecamatan Kulawi.

Banjir bandang juga terjadi di Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler