Lihat, Petugas Intip Kamar saat Razia Tempat Eksekusi PSK

Selasa, 09 Mei 2017 – 17:24 WIB
KECELE: Anggota satpol PP mengecek salah satu kamar kos di Jalan Raya Pamekasan–Sumenep Senin (8/5). Foto Prengki Wirananda/Radar Madura/JPNN.com

jpnn.com, PAMEKASAN - Tim gabungan menyisir indekos dan penginapan yang diduga dijadikan tempat eksekusi bagi penikmat bisnis prostitusi. Satu per satu diintai, sampai ada petugas yang mengintip kamar di Pamekasan, Jawa Timur.

Radar Madura (Jawa Pos Group), Selasa (9/5) melaporkan, razia tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Pamekasan, polisi, dan TNI.

BACA JUGA: Auuuw! Lagi Ngamar Bareng PSK, Tiga Pria Kena Garuk

Sejumlah lokasi yang diduga jadi sarang esek-esek didatangi. Sayangnya, razia itu nihil tangkapan.

Kuat dugaan, razia rutin untuk menekan angka penyakit masyarakat itu bocor. Indikasinya, mayoritas rumah kos dan hotel yang didatangi petugas gabungan tak berpenghuni.

BACA JUGA: Pengumuman! Mulai Besok Ada Operasi Patuh Lalu Lintas

Razia dimulai sekitar pukul 08.00, Senin (8/5). Petugas kali pertama menyambangi salah satu rumah kos di Desa Ponteh, Kecamatan Galis. Rumah tersebut diduga menjadi tempat favorit praktik esek-esek.

Sayang, rumah yang menjadi target razia itu kosong. Tidak ada penghuni mencurigakan di rumah tersebut. Kemudian, petugas melanjutkan pencarian ke rumah kos di Jalan Raya Pamekasan–Sumenep.

BACA JUGA: Siap-siap, Besok Operasi Patuh Jaya Dimulai Lagi

Lagi-lagi petugas pulang dengan tangan hampa. Puluhan kamar kos tidak berpenghuni. Menurut salah satu petugas jaga rumah kos itu, penghuni ada yang pulang kampung. Ada pula yang berangkat bekerja.

Penjaringan kembali dilanjutkan. Tim gabungan menuju rumah kos di Jalan Bonorogo. Dari sekitar lima kamar yang tersedia, hanya satu yang berpenghuni. Itu pun laki-laki yang memiliki dokumen identitas kependudukan lengkap.

Tim lalu bergerak ke rumah kos di Jalan Nugroho. Hal serupa kembali terjadi. Tidak ada kamar berpenghuni. Semua kamar terkunci rapat. Untuk memastikan rumah kos kosong, petugas memanjat melihat dari jendela. Tapi kamar itu benar-benar kosong.

Pencarian praktik prostitusi kembali dilanjutkan ke sebuah hotel di Jalan Bonorogo. Sejumlah kamar berpenghuni. Tapi, rata-rata laki-laki yang bekerja sebagai kuli. Tidak ada pasangan lawan jenis di hotel itu.

Petugas bergerak ke rumah kos di Jalan M. Yahdi Adikara. Tapi hasilnya juga nihil. Rumah kos yang berdempetan dengan lapangan futsal itu tidak berpenghuni. Target terakhir adalah rumah kos di Jalan Pintu Gerbang.

Berbeda dengan rumah kos sebelumnya, ada beberapa kamar berpenghuni. Tapi, tidak ditemukan pasangan lawan jenis bukan muhrim di kos itu. Akibatnya, hingga setengah hari keliling, tim gabungan pulang dengan tangan hampa.

Anggota Komisi I DPRD Pamekasan Andi Suparto mengatakan, ada sedikit kejanggalan pada hasil razia itu. Yakni, mayoritas kos kosong tak berpenghuni. Kuat dugaan, razia tersebut bocor. Akibatnya, penghuni kos sengaja menghindar.

Andi mengatakan, harus ada pola baru dari satpol PP dan tim saat hendak razia. Tujuannya, agar kegiatan yang dilaksanakan tidak sia-sia. ”Patut diduga bocor, masak mayoritas tidak berpenghuni,” katanya.

Politikus PPP itu menyatakan, razia yang dilakukan penegak perda kerap bocor. Tidak ada upaya konkret untuk membenahi sistem penertiban penyakit masyarakat itu.

Dengan demikian, dalam waktu dekat komisi I akan memanggil satpol PP untuk membicarakan langkah strategis razia. Tujuannya, agar upaya yang dilakukan berjalan maksimal. ”Razia seperti itu ada anggarannya, eman kalau sia-sia,” katanya.

Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan Yusuf Wibiseno mengatakan, kemungkinan razia bocor, sedikit. Sebab, personel tim gabungan pada prinsipnya tidak mengetahui lokasi yang bakal ditemui.

Dijelaskan, mekanisme razia itu dilakukan secara acak, mulai dari tempat kos dan hotel. Hanya pemimpin razia yang mengetahui rute. Sementara anggota lainnya hanya ikut rute yang dikomando itu. ”Sepertinya tidak mungkin bocor,” katanya.

Hanya, jika memang razia itu bocor, Yusuf mengaku tidak mengetahui sumbernya. Sebab, personel sudah steril. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk saat sekarang Pamekasan memang bersih dari praktik haram itu. Mengingat, sebentar lagi bulan puasa.

”Biasanya yang sering dapat temuan itu kan di kosan. Bisa jadi memang tidak ada karena hampir puasa. Razia ini akan tetap kami lakukan secara rutin,” tandasnya. (pen/hud/luq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Gabungan Lakukan Sweeping Narkoba, Hasilnya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler