Lihat Pompong Maut, Pejabat Ini Benar-Benar Tak Percaya

Senin, 22 Agustus 2016 – 17:06 WIB
Inilah Pompong maut yang tenggelam di perairan Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/8). Foto: batampos/jpg

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Usai tragedi dan pencarian penumpang karam, bangkai kapal masih terombang-ambing di laut menuju pesisir pantai, hingga pukul 11.35. Sementara, tim pencari korban dengan puluhan kapal terus melakukan tugasnya.

Bangkai kapal milik Said Umarullah yang terombang-ambing itu akhirnya ditarik, menuju Pos Polair, di Pelantar I, Tanjungpinang. Di dermaga Pelantar I, bangkai kapal ditambatkan. 

BACA JUGA: TIM SAR Temukan Empat Lagi Korban Pompong Tenggelam

Kapal tersebut berukuran panjang 7 meter dengan lebar 1,5 meter. Sementara, mesin yang digunakan berupa mesin boat berukuran 15 PK. Sedangkan tenda pompong sudah hancur.

“Waduh, pompongnya kecil rupanya,” kata Raja Ariza, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, saat melihat pompong tersebut seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (22/8).

BACA JUGA: Wakapolda Minta Identifikasi Korban Pompong Karam Dipercepat

Pada kesempatan lain, Acik seorang nakhoda kapal pompong di Pelantar I itu mengatakan, pompong yang karam itu menggunakan mesin, yang biasa dipakai speed boat ukuran mini.

“Kalau ukuran pompong panjang 7 meter kali 1,5 meter lebarnya gini bang, maksimal hanya bisa diisi 10 penumpang saja. Jelas akan sia-sia kalau membawa penumpang sampai 16 orang, atau melebih kapasitas. Apalagi saat itu ada badai,” kata Acik.

BACA JUGA: Satu Korban Kapal Pompong Belum Ditemukan

“Kalau ada angin kencang, kami tak berani membawa penumpang banyak. Itu kerja sia-sia dan cari penyakit aja tu,” tambahnya.

Kadishub Kota Tanjungpinang Wan Samsi menuturkan, pihaknya akan membentuk tim yakni terdiri SAR, KPLP, BPBD berupaya mencari korban yang belum ditemukan. 

Tim terbagi dalam dua kelompok yaitu satu ke arah Pulau Paku serta sekitarnya, sedangkan satu lagi ke arah Senggarang.

“Saya masih berada di tengah laut membantu tim mencari lima korban yang belum ditemukan,” katanya.

Wan Samsi belum dapat memastikan, sampai kapan pencarian akan dilakukan. Hanya, tim berusaha hingga malam ini (kemarin, red) sebeloum korban hanyut lebih jauh.

“Kita usahakan terus, karena kalau sampai hanyut jauh akan lebih susah mencarinya,” katanya.

Jika tidak ditemukan malam ini, pihaknya akan memulai pencarian esok pagi. “Tapi ini tergantung tim SAR,” katanya.

Sedangkan terkait kelayakan pompong, menurutnya, itu perlu penyelidikan menjadi rahan pihak kepolisian. “Kejadian ini tidak mungkin terjadi jika tekong tidak menerobos kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Jadi sekarang bukan masalah kondisi kapal, tapi hendaknya tidak berlayar jika cuaca tidak bagus,” katanya.

Dengan kejadian ini, ia mengimbau seluruh pompong agar diasuransikan. “Kita sudah komunikasi dengan Jasa Raharja. Hanya saja, kita tidak tahu detailnya, apakah sudah dijalankan atau belum,” katanya.(ais/noc/cr33/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Bulan Depan Dilarang Merokok!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler