jpnn.com - DHARMASRAYA – Ratusan warga Jorong Padangilalang, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Dharmasraya, Sumbar, kecewa. Pasalnya, raskin (beras untuk warga miskin) yang mereka terima tak layak konsumsi. Sebab, beras telah bergumpal dan warnanya menguning.
“Ada warga yang sudah mengambil raskin, tapi ada juga yang tidak mau mengembalikan raskin itu. Entah karena segan atau karena apa, saya juga tidak tahu. Yang jelas kita sangat menyesalkan sekali hal itu terjadi. Seharusnya instansi terkait mengecek dulu kondisi beras, kalau layak dikonsumsi baru dibagikan kepada warga. Beras itu tidak gratis,” ucap Man, 34, penerima raskin, kemarin.
BACA JUGA: Ketua DPRD Bogor Dapat Pelajaran Penting dari Habib Rizieq
Wali Nagari Banai, Darmadi mengakui kualitas raskin kurang baik saat ini. “Untuk Nagari Banai distribusi raskin sekitar 5,7 ton. Dibanding raskin sebelumnya, kualitas raskin kali ini memang kurang bagus. Kita imbau warga jika memang tidak layak atau tidak bagus tidak usah diambil,” ucapnya.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Dharmasraya, Rinaldi Putra yang mendapat informasi tersebut, langsung menugaskan pegawai untuk mengecek kondisi raskin itu ke lokasi.
BACA JUGA: Gadis Tunarungu Itu Penuh Luka di Depan Rumah Wakil Bupati
“Dari laporan anggota di lapangan, mereka mengakui ada beras yang kualitasnya tidak bagus. Namun hanya satu atau dua karung, artinya tidak semua raskin berkualitas buruk. Jika dibanding yang dulu, memang kualitas yang sekarang kurang baik,” akunya.
Biasanya, sebelum beras didistribusikan kepada warga, beras yang didatangkan dari gudang Bulog Solok tersebut singgah terlebih dahulu di Kantor Dinsosnakertrans. Pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap kualitas beras.
BACA JUGA: Warga, Mohon Jangan Kibarkan Bintang Kejora
“Namun dalam tiga bulan terakhir mobil tersebut tidak lagi singgah di kantor, tapi langsung ke nagari. Sehingga, kita tidak bisa melakukan pengecekan terhadap kualitas beras yang akan didistribusikan terhadap beras tersebut,” tegasnya.
Kepala Bulog Solok, Darisman berjanji mengganti beras yang rusak tersebut. “Kita bertanggung jawab terhadap kondisi tersebut. Kita akui, kualitas beras kurang bagus dibanding sebelumnya. Namun, tidak semua beras yang kita distribusikan itu jelek,” katanya.
Dia menyebut beras yang rusak sekitar 30 karung atau 400 kilogram. “Ini segera diganti dan sedang dalam perjalanan menuju Dharmasraya. Saya pun tak tahu kenapa beras bergumpal. ”Barangkali karena terkena air,” katanya. (ita/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusing..Kalbar Jadi Tujuan Nelayan Asing dan Pencari Suaka
Redaktur : Tim Redaksi