jpnn.com, SIANTAR - Praktek dugaan penipuan berkedok arisan online muncul di Siantar, Sumatera Utara.
Bisnis bertajuk Group Arisan Online (Arisol) ini telah menjerat ratusan orang korbannya dengan kerugian mencapai ratusan rupiah.
BACA JUGA: Waspada Penipuan Bisnis Online Ini, Modusnya Baru
Para korban yang melihat gelagat sang owner Mak Exel atau Theresia Sigiro mulai mencurigakan memutuskan menggeruduk rumah kontrakannya di Jalan Sentosa Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur, Kamis (14/12).
Mereka berteriak lantang agar uang dikembalikan. Sebagian korban malah sudah sempat melaporkan kasus ini ke jalur hukum.
Salah seorang korban, Elina Silalahi mengaku mengalami kerugian hingga Rp50 juta. Dia bahkan telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Utara dan telah menerima surat tanda terima laporan polisi Nomor: STTLP/987/XII/2017/SPKT.
BACA JUGA: Penipu Wanita dengan Pelet Ditangkap Polisi di Cirebon
Warga Kota Medan yang berstatus PNS ini melaporkan akun facebook Tresia Bernadetta Sigiro, 5 Desember 2017 lalu.
Nicholas Sutrisman, kuasa hukum Elina Silalahi, mengatakan kliennya mengadukan pemilik facebook Tresia Bernadetta Sigiro karena diduga telah mengingkari kesepakatan.
BACA JUGA: Bareskrim Serahkan Berkas Perkara Penipuan PT MGI
Sedikitnya enam korban sudah mengkonfirmasi pihaknya untuk didampingi menangani kasus ini, dengan rata-rata kerugian bervariasi antara Rp25 juta hingga Rp50 juta.
Korban Arisol lainnya, bermarga Manullang mengatakan, dirinya baru bergabung dengan arisan online yang dikelola Tresia.
Dirinya mengenal Teresia dari pacarnya, yang juga menjadi korban karena uang yang disetorkan tidak kembali. Padahal rencananya uang arisan untuk biaya menikah 2018 mendatang.
Anggota atau member Arisol Mak Exel, mengaku tidak mengetahui seluruh profil anggota arisan nomor satu yang pertama menerima arisan. Yang paling mengetahui adalah Theresia yang merupakan admin sekaligus pengumpul dana arisan.
Menurut mereka, semua dana milik anggota terlebih dahulu ditransfer ke rekening atas nama Theresia. Selanjutnya dikirim ke nomor rekening pemain nomor satu.
Namun belakangan, mereka menduga bahwa nomor satu yang dimaksud Theresia adalah Mimin, sosok yang diduga adalah admin sendiri.
“Ternyata dalam setiap group arisan itu adalah Mimin sebagai pemain nomor satu. Aneh juga ya, kalau semua group dia (Mimin) nomor satu. Maka pantas kami curiga uang itu dipegang admin sendiri,” jelas korban.
Sistem arisan online yang memanfaatkan media sosial facebook ini dibagi dalam dua macam yakni system duet dan list panjang. Jika mode duet, pemainnya dua orang, sementara untuk list panjang pemainnya lebih dari dua orang.
Nilai total dan nama setiap grup arisan berbeda. Ada grup arisan yang sekali penarikan bernilai Rp100 juta.
Anehnya, pemain nomor satu didominasi seorang bernama Mimin. Untuk arisan partai besar, malah nama Mimin berada di tangga teratas hingga dua atau tiga. (esa/ms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Menangis di Kantor Polisi: Saya enggak Kuat, Pak
Redaktur & Reporter : Budi