jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 150 warga Desa Ciasih, Kecamatan Nuhaherang, Kuningan, Jawa Barat, mengikuti kegiatan Gerakan Melawan Stunting, Sabtu (4/6).
Kegiatan tersebut merupakan program HaloPuan, lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani, bekerja sama dengan DPD KNPI Kuningan.
BACA JUGA: HaloPuan Ajak Masyarakat Garut Melawan Stunting dengan Cara Ini
Ratusan warga yang hadir terdiri dari dengan balita stunting, ibu menyusui, ibu hamil, dan kader posyandu.
Dalam kegiatan ini, mereka memperoleh penyuluhan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Agah Nugraha.
BACA JUGA: Begini Cara Pemkab Karawang Menangani Stunting
Dokter Agah dengan gayanya yang engundang tawa menjelaskan bahwa stunting harus sudah dipikirkan sejak kehamilan hingga anak berusia atau 1.000 hari pertama kehidupan.
“Yang paling awal menyebabkan stunting adalah pola makan buruk dari ibu-ibu yang hamil, biasanya sukanya seblak atau bakso terus,” kata dia.
BACA JUGA: Lawan Stunting, HaloPuan Bertekad Menanam Kelor di Seluruh Desa
Menurut Dokter Agah, bayi yang stunting otak dan mentalnya tidak akan berkembang maksimal, sehingga saat dewasa tidak akan terlalu cerdas.
“Ibu-ibu pasti sayang sama anak-anak ibu tetapi seringkali tidak menyadari pola makan yang baik,” ujar Agah yang menjelaskan bahwa balita stunting biasanya kekurangan protein.
Dia mengungkapkan bahwa sebelum bayi mencapai 1.000 hari, kondisi stunting masih bisa dipulihkan.
“Jadi, ibu-ibu jangan khawatir, stunting itu bukan penyakit tetapi kondisi yang masih bisa diobati jika anak belum melewati dua tahun,” ujar Dokter Agah.
Koordinator HaloPuan Poppy Astari menambahkan Gerakan Melawan Stunting bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada generasi masa depan bangsa.
“Jika tidak ditangani sejak sekarang, kita tidak akan mendapatkan bonus demografi pada saat Indonesia berusia 100 tahun nanti," tutur Poppy Astari.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Kabupaten Kuningan, Yusup Dandi Asih.
“Jika generasi masa depan tidak disiapkan sekarang, ini akan jadi cikal bakal yang tidak baik,” bebernya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh