Lawan Stunting, HaloPuan Bertekad Menanam Kelor di Seluruh Desa

Kamis, 17 Februari 2022 – 15:34 WIB
Sukarelawan HaloPuan dan anggota DPRD bertekad menanam kelor di seluruh desa. Foto: dok. HaloPuan

jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Sukarelawan HaloPuan masih gencar memberikan penyuluhan tentang pentingnya memberi asupan gizi seimbang kepada anak-anak dalam program 'Gerakan Melawan Stunting'.

Lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani ini menyambangi Desa Pakutandang, Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/2).

BACA JUGA: Angka Stunting di Desa Ini Cukup Tinggi, HaloPuan Langsung Bergerak

Kegiatan itu diikuti 200 warga yang terdiri dari ibu hamil, menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu. 

Dalam kegiatan tersebut, sukarelawan HaloPuan, Muhammad Chotim menyampaikan informasi tentang manfaat bubuk daun kelor.

BACA JUGA: Melawan Stunting, HaloPuan Gencarkan Penanaman Kelor di Desa

Bersama kader-kader posyandu, Chotim juga memeragakan bagaimana mengolah daun kelor yang telah dikeringkan menjadi bubuk atau tepung dan siap digunakan untuk berbagai menu makanan.

"Dengan dijadikan bubuk, kekayaan nutrisi dalam daun kelor akan lebih terikat," kata Chotim, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/2).

BACA JUGA: Warga Cirebon Antusias Ikuti Gerakan Melawan Stunting HaloPuan

Koordinator HaloPuan Poppy Astari mengungkapkan kelor sudah terbukti mampu menurunkan angka stunting di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga separuhnya.

Dari hasil monitoring HaloPuan di Desa Sukajaya, Malangbong, Kabupaten Garut, dan Desa Cisempur, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, kelor mampu menaikkan berat badan anak-anak rata-rata 5 ons per bulan dan tinggi badan 0,5 sentimeter per bulan.

"Hasil monitoring juga menunjukkan kelor mampu memperlancar ASI pada ibu menyusui dan meningkatkan nafsu makan pada balita," ujar Poppy.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PDI Perjuangan Yayat Sumirat bertekad membawa gagasan daun kelor sebagai solusi makanan tambahan dalam mengatasi stunting ke tingkat kebijakan.

"Nanti kami juga akan ngobrol dengan Dinas Pertanian bagaimana menyediakan bibit daun kelor di seluruh desa di Kabupaten Bandung," tuturnya.

Angka Stunting di Kabupaten Bandung masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi balita stunting di Kabupaten Bandung mencapai 35,2 persen.

Angka itu mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir akibat dampak pandemi Covid-19. Di Kecamatan Ciparay, data angka stunting sebesar 16,26 persen dan di Pakutandang, sebesar 16,5 persen. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler