jpnn.com, YERUSALEM - Inggris dan Israel akan bekerja siang dan malam dalam mencegah Republik Islam Iran menjadi kekuatan nuklir, demikian tekad yang dinyatakan bersama oleh menteri luar negeri kedua negara.
"Waktunya sudah mendesak, karena itu kerja sama diperlukan dengan mitra-mitra dan teman-teman kita untuk menggagalkan ambisi Teheran," tulis Menlu Inggris Liz Truss dan Menlu Israel Yair Lapid di surat kabar Telegraph pada Minggu (28/11).
BACA JUGA: Kerahkan Pasukan ke Teluk Oman, Militer Iran Pamer Kesiapan Hadapi Musuh
Perdana Menteri Israel Naftali Bennet sebelumnya mengaku khawatir usulan pencabutan sanksi terhadap Iran akan mendapat dukungan dari para pemimpin dunia.
Dia juga menyebut Iran sejauh ini belum melakukan pembatasan yang berarti terhadap program nuklirnya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Afghan Pilih Republik Islam Iran ketimbang Taliban
Bennet mengeluarkan pernyataan itu saat para perunding bertemu di Wina, Austria, pada Senin sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir.
Sementara itu menurut laporan Telegraph, Israel dan Inggris pada Senin akan menandatangani perjanjian 10 tahun untuk bekerja sama secara erat pada sejumlah bidang, seperti keamanan siber, teknologi, perdagangan, dan pertahanan.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Republik Islam Iran Bersedia Kembali ke Meja Perundingan
Kedua menteri luar negeri menambahkan dalam artikel di surat kabar tersebut bahwa Israel akan secara resmi menjadi mitra tingkat pertama bidang dunia maya dalam upaya untuk meningkatkan keamanan sibernya di tengah peningkatan ancaman yang dihadapi negara-negara di seluruh dunia. (ant/dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adil