Api berhasil melumat sekitar 15 rumah meskipun enam mobil pemadam sudah diturunkan saat kejadian. Kencangnya angin di kawasan padat penduduk itu membuat api cepat menyebar. Ditambah lagi banyak bangunan dari kayu, sehingga proses pemadaman mengalami kendala. Cuaca panas menyengat juga menyebabkan api sulit dijinakkan. Selain itu, banyaknya orang di sekitar lokasi membuat mobilitas kendaraan pemadam agak tersendat.
Dugaan awal, api berasal dari rumah kontrakan milik Ardan (50) yang ditinggali Adun (45). Kemudian api cepat menyebar ke beberapa rumah lain di sekitarnya. Saat kebakaran, terdengar beberapa kali ledakan yang membuat warga panik. Dugaan mengarah pada tabung gas elpiji milik warga yang meledak dan sepeda motor yang tak sempat diselamatkan pemiliknya.
"Awalnya saya kira warga membakar sampah. Ternyata kebakaran di Gang Keluarga," kata Tia, seorang saksi mata. Hingga kemarin sore, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Paser masih melakukan pendataan jumlah korban kebakaran yang diperkirakan mencapai puluhan jiwa. "Kami masih mencari data yang akurat. Sementara sumber api masih dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Paser AKP Wijanto SH.
Kepada Kaltim Post, beberapa saksi mata mengatakan, rumah yang terbakar banyak yang sedang dalam kondisi kosong ditinggal penghuninya beraktivitas. "Pemilik rumah banyak yang bekerja. Kami juga tak tahu penyebabnya. Karena api cepat menyebar," beber Iran Rosadi (35), salah satu korban.
Mohammad Sobari sempat lemas dan dilarikan ke RSUD Panglima Sebaya Paser, tapi nyawanya tak tertolong. Dugaan sementara korban mengalami syok dan kena serangan jantung.
"Pak Sobari lemas setelah menyelamatkan dokumen-dokumen berharga. Kami langsung membawa ke rumah sakit, tapi kabar dari rumah sakit beliau sudah meninggal," kata Abdul Wahid (30), tetangga Sobari yang juga mengalami luka bakar di lengan kanannya. (nan/far/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Larang Minum Tuak, Danru Satpol PP Dibogem Pria Mabuk
Redaktur : Tim Redaksi