Lihat, Tangan Mbak SW Diborgol

Sabtu, 13 Februari 2021 – 16:36 WIB
Tersangka SW (30) ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sultra diduga terlibat peredaran gelap narkoba di Kendari. Foto: ANTARA/HO-Ditresnarkoba Polda Sultra

jpnn.com, KENDARI - Perempuan inisial SW (30) ditangkap petugas Ditresnarkoba Polda Sulawesi Tenggara karena diduga menjadi pengedar narkotika golongan I jenis  sabu-sabu di Kota Kendari.

Keterangan resmi Direktorat Reserse Narkoba Polda Sultra, Sabtu (13/2), menyebutkan perempuan tersebut ditangkap pada Kamis (11/2) pukul 15.30 Wita di Jalan Antero, Lorong SLB Mandara, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia.

BACA JUGA: RP Berencana Edarkan 9 Paket Sabu-sabu, Mantan Istri Andika Kangen Band Terlibat?

Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman mengatakan dari penangkapan tersangka pihaknya menyita barang bukti 5,49 gram diduga narkotika jenis sabu.

"Pada saat ditangkap kemudian dilakukan penggeledahan, ditemukan di dalam bungkusan snack kacang telur yang dipegang target ditemukan dua sachet yang diduga berisikan narkotika jenis sabu," kata Eka.

BACA JUGA: Irjen Arman Depari Bersama Anak Buah Bergerak Tengah Malam, Hasilnya Mencengangkan

Polisi kembali melakukan penggeledahan terhadap badan SW, ditemukan sebuah telepon genggam yang diduga dipakai saat berkomunikasi dengan seseorang untuk mencari tempelan narkotika

Dari hasil interogasi, lanjut Eka, bahwa barang bukti narkotika jenis sabu yang ditemukan, diperoleh dari seorang yang berada di Kota Kendari.

BACA JUGA: Letjen Ali Hamdan Bogra: Tentara Disiapkan Berperang, Tidak Usah Takut Mati

Tersangka SW menerima barang tersebut dengan cara sistem tempel.

Saat ini tersangka dan barang bukti berada di Mako Ditresnarkoba Polda Sultra untuk dilakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.

Tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana Mati Pidana Penjara Seumur Hidup atau Pidana penjara paling singkat enam tahun serta paling lama 20 tahun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler