Lihat tuh, Bu Risma Ikut Menari

Senin, 17 Juli 2017 – 05:26 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ikut menari. Foto: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 224 peserta dari sembilan negara, termasuk Indonesia, mengikuti Surabaya Cross Culture International (SCCI) 2017.

Acara digelar meriah di sepanjang rute, dari Taman Bungkul hingga Monumen Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman, MinggU (17/7) pagi.

BACA JUGA: Risma: Lingkungan Surabaya Membaik, Perekonomian Warga Naik

Bagus Putra Pamungkas - Surabaya

PARADE SCCI 2017 diawali di Taman Bungkul. Arak-arakan para pserta yang menaiki becak itu dilepas oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tepat pukul 07.00.

BACA JUGA: Bu Risma: Saya Tidak Maju Pilgub, di Surabaya aja..

Sebanyak 224 peserta langsung bergerak menuju Monumen Bambu Runcing yang jaraknya hanya sekitar 3 km dari Taman Bungkul.

Tepat pukul 08.00, para peserta sampai di monumen berbentuk bambu runcing itu. Di salah satu ikon Kota Pahlawan tersebut, satu per satu peserta unjuk gigi menampilkan kesenian daerahnya sesuai tema dari SSCI 2017, yakni festival seni rakyat (Folk Art Festival).

BACA JUGA: Citilink dan Pemkot Surabaya Jalin Kerja sama Penerimaan Pilot

Aksi masing-masing peserta disaksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tak canggung duduk lesehan di aspal jalan bersama ratusan penonton dan para peserta yang lain.

Seperti yang dilakukan oleh delegasi asal Rusia. 27 peserta dari negeri Beruang Putih itu menampilkan tari khas Blassava ala masyarakat Rusia timur.

Setelah itu, puluhan bunga menari-nari yang dibawakan oleh para seniman dari Lithuania yang menampilkan tarian Flowers Walk.

Penampilan rancak para penampil dari Eropa timur ini kontan membuat Risma terkagum-kagum. Ia pun tak sungkan mengajak warga memberikan applaus.

"Ayo, mana semangatnya? Beri tepuk tangan semua," katanya yang disambut antusias para penonton.

Tak sampai di situ, warga makin terhibur setelah penari dari delegasi Perancis menampilkan kesenian Les Grandes Persones.

Tarian ini unik berupa penampilan empat boneka raksasa yang digerakkan oleh tujuh orang pemain. Mereka memainkan sebuah fragmen harmonisasi budaya yang tampak indah.

Penampilan apik tak hanya ditunjukkan oleh para delegasi asing. Perwakilan lokal juga tampil menawan. Seperti yang ditunjukkan oleh perwakilan dari Tabanan, Bali. Mereka menampilkan tari Joger yang diperagakan oleh 22 orang penari.

Dalam kesempatan itu, ada momen langka. Salah seorang penari langsung menarik tangan Risma untuk mengajaknya ke tengah-tengah penonton.

Tak menolak, Risma yang sedari remaja memang piawai menari Bali menyambut ajakan itu. Tanpa canggung, Risma ikut menari Bali dengan luwes. Ia bahkan mampu mengimbangi gerakan penari asli Pulau Dewata tersebut.

"Lha wong aku dulu juga mantan penari. Dulu waktu sekolah, aku biasa nari Jawa dan Bali," ungkap wanita berhijab itu sembari terbahak.

Sontak, hal itu membuat warga kagum dan memberikan tepuk tangan spontan kepada orang nomor satu di Surabaya itu.

Selain Bali, para penampil lokal juga datang dari Jawa Barat, Yogyakarta, Aceh, dan Jakarta. Mereka menampilkan kesenian masing-masing dengan rancak dan menarik. Seperti tari Saman dari Aceh dan tari dari Jaipong dari Jawa Barat.

Selepas acara, Risma mengaku terhibur dengan gelaran festival budaya tahunan tersebut. Sebab, seluruh negara perwakilan menampilkan keseniannya yang melambangkan kekayaan budaya masing-masing.

"Itulah yang namanya culture. Mencerminkan hubungan antar manusia yang kemudian menciptakan sejarah," jelasnya.

Even akbar itu juga mendapat respons positif dari warga. Desti Pratiwi, misalnya. Wanita asli Krembangan ini mengaku terhibur dengan tarian dari seluruh peserta.

"Aku sengaja datang bersama keluarga. Kami rutin melihat acara ini. Setiap tahun acaranya semakin bagus," ucap wanita 32 tahun itu. (*/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keceriaan Anak-anak Dolly Ngabuburit Bareng Risma


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler