jpnn.com, PEKANBARU - TNI Angkatan Laut (AL) menggagalkan rencana pemberangkatan sepuluh orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 24 orang Warga Negara Asing (WNA) ke Malaysia.
Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai Kolonel Laut (P) Stanley Lekahena mengatakan pihaknya bersiaga dalam menghadapi berbagai ancaman di wilayah kerja sesuai instruksi dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali.
BACA JUGA: TNI AL â Angkatan Laut Australia Tingkatkan Keamanan Maritim di Perbatasan
"Penggagalan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia dan dan WNA secara illegal ke Malaysia merupakan satu bentuk kesiapsiagaan TNI AL," kata Stanley Lekahena di Dumai, Selasa.
Dia mengatakan upaya pemberangkatan PMI dan WNA secara ilegal tersebut berawal dari informasi yang diterima dari agen di lapangan pada Sabtu (13/5) terkait ada rencana pemberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal.
BACA JUGA: Kapal Rumah Sakit Terapung TNI AL Bersiaga Dukung KTT ASEAN, Nih Spesifikasinya
"Anggota kita mendapat informasi ada pekerja migran secara ilegal melalui pesisir pantai Pelintung Dumai menuju Malaysia dengan menggunakan speed boat berkecepatan tinggi," kata Stanley.
Setelah tiba di lokasi, katanya, tim gabungan melakukan penyisiran ke dalam hutan bakau hingga ke bibir pantai.
BACA JUGA: Habib Bahar Ditembak Seusai Dibuntuti Mobil di Bogor, Ini Ciri-Ciri Kendaraannya
Di sana, tim menemukan calon PMI yang sedang berkumpul di pesisir Pantai Pelintung.
"Pesisir Pantai Pelintung itu merupakan titik kumpul mereka. Saat itu mereka bersiap-siap berangkat secara ilegal menuju Malaysia sebanyak 34 orang yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan empat orang perempuan," katanya.
Selanjutnya 34 orang calon PMI dan WNA dibawa menuju Mako Lanal Dumai untuk dilaksanakan pengecekan identitas, fisik, barang bawaan dan kesehatan pada Senin (15/3), di antaranya 6 orang warga negara Bangladesh dan 18 Rohingnya atau Myanmar berada secara ilegal di pesisir Pantai Pelintung Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai.
"Komitmen TNI AL sudah sangat jelas dan tegas, tidak ada kompromi dengan segala bentuk upaya perdagangan manusia maupun tindak pidana dan pelanggaran hukum di laut," kata Stanley.
Sedangkan 10 orang calon Pekerja Migran Indonesia itu diserahkan oleh Lanal Dumai kepada Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau dan 24 Warga Negara Asing diserahkan ke Imigrasi Kelas I Dumai untuk pendalaman dan proses lebih lanjut. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peristiwa Berdarah di Bali, WNA Bunuh Seorang WNI
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti