jpnn.com, JAKARTA - Aziz, pria berusia 30 tahun yang memiliki keterbatasan fisik ini tidak ingin menyerah dengan keadaannya.
Meskipun dengan keterbatasan fisik yang memaksa Aziz berjalan merangkak sejak usia lima bulan, dia tetap menjalani profesi sebagai juru parkir selama kurang lebih tiga tahun terakhir dengan baik.
BACA JUGA: Bang Dzoel, Fotografer Disabilitas yang Mendapat Kepercayaan Istimewa dari Bupati Ipuk Fiestiandani
Aziz menjelaskan, sebelum dirinya ditawari menjadi juru parkir di salah satu restoran di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, dia sempat berprofesi sebagai pengamen.
"Kurang lebih sudah tiga tahun. Sebelumnya mengamen," kata Azis saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu (3/3).
BACA JUGA: Guru Honorer Ada yang Menyambi Tukang Parkir, Ingin jadi PNS Tanpa Tes
Azis sendiri setiap hari berjalan merangkak dari rumahnya menuju ke lokasi ia bekerja.
Dia menyebutkan, keluarganya tidak protes terhadap apa yang dia jalani, lantaran itu merupakan kehendak Azis.
BACA JUGA: Cerita Bu Risma Tentang Mantan Pemulung Berpenghasilan Jutaan
"Keluarga tidak ada yang marah. Saat masih mengamen pernah sampai ke Kanal Banjir Timur (KBT)," lanjutnya.
Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, ia tak ingin membebankan kedua orang tuanya.
Meski tak bersekolah, ia terus berupaya mencari uang yang halal.
Secara penghasilan, Aziz menyebut tidak ada perbedaan antara juru parkir dan pengamen.
Dalam satu hari penghasilan dua profesi tersebut selalu tak menentu. Terlebih saat pandemi Covid-19 penghasilan Azis makin tidak menentu.
"Ya sama aja sih. Kalau rezekinya bagus bisa dapat uang seratus ribu rupiah. Kalau sekarang biasanya dua pulu ribu rupiah. Paling banyak lima puluh ribu rupiah. Ya tetapi tetap bersyukur," ucapnya.
Sementara itu di mata rekan-rekan satu profesi, Azis dikenal sebagai seorang pria yang memiliki semangat dan kegigihan yang tinggi.
"Dari kesehariannya saya sudah tahu dia rajin dan gigih. Dia juga baik. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil. Sikapnya yang tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur patut dicontoh," kaya Rasyid, rekan satu profesi dengan Azis. (mcr8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra