Pengamat Politik LIPI, Lili Romli mengingatkan kepada publik untuk tetap mewaspadai adanya perang intelijen tersebut
BACA JUGA: Harlah Pancasila, Prabowo Baca Ikrar Pancasila
"Kalau perang intelijen itu terjadi dan tidak disikapi dengan bijaksana, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekisruhan pada proses pelaksanaan pemilihan presiden nanti," kata Lili Romli kepada wartawan di kantornya, Senin (1/6).Dijelaskan Lili, para calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari kalangan mantan perwira tinggi (pati) TNI itu, tentunya sudah katam akan strategi intelijen
Dikatakan Lili, strategi intelijen yang mungkin digunakan adalah mencari kebobrokan para capres/cawapres yang menjadi rival
BACA JUGA: Mega-Pro Merenung di Kuburan
Bahkan, perang intelijen juga dikhawatirkan akan mengarah kepada mobilisasi massa untuk menolak hasil yang tidak sesuai keinginannya."Yang perlu kita khawatirkan adalah terjadinya pemanfaatan emosi rakyat untuk melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kekisruhan," ungkapnya.
Karena itu, para mantan pati TNI diimbau untuk tidak memanfaatkan pengaruhnya sebagai mantan petinggi dalam menggunakan instrumen intelijen di kalangan militer nasional
"Memang sampai saat ini kami belum melihat adanya aksi perang intelijen itu, meskipun adanya pihak capres/cawapres yang mulai meniup isu seperti neoliberalisme," ujarnya.(sid/JPNN)
BACA JUGA: Kallanomics Tak Manjakan Pasar Modern
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Target 70%, SBY Yakin Menang 1 Putaran
Redaktur : Tim Redaksi