Lili: Tujuh Anak Panti Tewas Dijemput Malaikat Maut

Kamis, 02 Februari 2017 – 14:01 WIB
Lili Rachmawati (dua dari kanan) saat dibawa ke kantor Polres Pekanbaru. (Arief Budi/Riau Pos)

jpnn.com - jpnn.com - Berbagai informasi baru muncul dari kasus tewasnya anak-anak di Panti Sosial Tunas Bangsa, Pekan Baru, Riau.

Sang ''ratu panti sosial'' Lili Rachmawati sebagai pengelolanya ternyata menyimpan banyak misteri.

BACA JUGA: Ini 45 TKI Korban Perdagangan Orang Temuan Timwas DPR

Sebagian rahasia itu dituturkan tersangka kasus tewasnya anak balita M. Zikli, penghuni Panti Sosial Tunas Bangsa, tersebut saat diinterogasi Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara di Mapolresta Pekanbaru kemarin.

Lili mengaku, sampai saat ini sudah tujuh anak yang meninggal di yayasan yang dipimpinnya.

BACA JUGA: Gelar Razia di Hotel Mesum, Polisi Ungkap PSK Anak

Mereka dijemput malaikat maut karena sakit, bukan akibat disiksa.

''Selama ini saya tidak pernah melakukan kekerasan, Pak. Saya juga tidak pernah menyuruh anak-anak dan orang jompo untuk mengemis mencari uang,'' ujar Lili kepada Kapolda.

Zulkarnain menyatakan, tersangka memang berhak menyangkal tuduhan.

''Tetapi, kami akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan bukti dan keterangan saksi,'' tegas jenderal bintang dua itu yang didampingi Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto.

Dia mengungkapkan, dalam kasus Yayasan Tunas Bangsa, diduga ada unsur eksploitasi anak.

Tapi, dibutuhkan pembuktian dan keterangan saksi lebih lanjut.

Selain itu, Lili bisa dijerat pasal penipuan dan penggelapan. Sebab, menurut keterangan, bantuan dari donatur diduga dijual kembali.

''Tapi, itu kan masih sebelah pihak. Perlu kami kembangkan lagi,'' ujarnya.

Saat ini pihaknya menetapkan Lili sebagai tersangka berdasar UU No 35/2014 tentang Perlindungan Anak.

Fokus penyidikan oleh tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru adalah tewasnya M. Zikli.

Tentang upaya Lili menyembunyikan anak-anak yang sebelumnya berada di Panti Tunas Bangsa yang telah disegel, diduga hal itu dimaksudkan untuk menyembunyikan perlakuannya terhadap si anak.

''Sampai saat ini sudah 12 anak yang berhasil diamankan. Oleh dia (Lili, Red) disembunyikan. Sebab, dia tidak ingin perilakunya selama ini dalam tanda kutip terungkap,'' jelas Zulkarnain. Tidak tertutup kemungkinan pula banyak sangkaan yang diarahkan kepada Lili. Termasuk perdagangan anak. (man/nda/egp/ilo/sol/c5/ami/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler