jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menyebut sosok almarhumah Lily Chodidjah Wahid sosok wanita pejuang.
Adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu merupakan orang yang memegang komitmen dalam menjalankan tugas.
BACA JUGA: Lily Wahid Akan Dimakamkan di depan Makam Kiai Maksum Ali
Lily Wahid kerap memberikan kritik dan pengawasan yang tajam pada kinerja pemerintah, selama menjabat sebagai anggota DPR.
"Jagat politik Indonesia kehilangan seorang pejuang yang teguh pendirian."
BACA JUGA: Prabowo Sowan Megawati, Fahri Hamzah Bertanya Begini
"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima segala amal dan perjuangan, semoga keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran, amin," ujar Fahri dalam unggahan di akun Twitter resminya @Fahrihamzah, Senin (9/5).
Fahri mengaku melihat sendiri Lily sangat aktif menggunakan hak-hak konstitusional seperti menjalankan tugas pengawasan, saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Tiket Palsu untuk Pilpres 2024 Harus Dibereskan
Saat itu, Fahri dan Lily Wahid mendukung hak angket kasus Bank Century, angket perpajakan dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ketika beliau menjadi anggota DPR, sangat aktif, termasuk mendukung hak angket Bank Century. Bu Lily adalah seorang perempuan yang teguh dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan dewan," ujarnya.
Menurut Fahri, kritik yang disampaikan Lily merupakan kebenaran yang harus disampaikan apa adanya, tidak peduli pemerintah suka atau tidak.
Lily Chodidjah Wahid binti Kiai A. Wahid Hasyim meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Senin, pukul 16.28 WIB.
Jenazah Lily disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor, Senin petang.
Almarhumah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (10/5).(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang