Lima Anggota UE Terancam Denda

Jika Tak Mampu Atasi Defisit

Jumat, 11 November 2011 – 10:40 WIB

BRUSSELS - Uni Eropa terus bersikap tegas terhadap negara anggotanya demi mencegah meluasnya krisis ekonomiKemarin (10/11) Belgia dan empat negara lainnya terancam sanksi denda jika tak mampu mengatasi defisit anggaran mereka pertengahan bulan depan.
   
Komisioner Perekonomian Uni Eropa Olli Rehn, menyebut Belgia, Cyprus, Hungraia, Malta, dan Polandia sebagai lima negara UE yang terancam gagal memenuhi syarat pemulihan nilai defisit tahunan tiga persen hingga batas waktu awal 2012 seperti disepakati sebelumnya.
   
"Sangat jelas bahwa Belgia perlu meningkatkan usahanya untuk memenuhi target fiskal untuk tahun depan," ujar Rehn

BACA JUGA: Obama Minta Pejabatnya Berhemat

"Revisi terhadap kebijakan fiskal secara permanen dan meyakinkan dan penyusunan anggaran 2012 harus selesai pertengahan Desember (bulan depan)," tandasnya.
   
Komisi Ekonomi mengingatkan Belgia akan sanksi yang tercantum dalam peraturan baru, dikenal dengan ?paket enam? jika bulan depan pemerintahnya gagal memenuhi target.
   
Rehn mengatakan, telah mengeluarkan peringatan awal kepada menteri keuangan dari lima negara tersebut dalam pertemuan di Brussels yang berlangsung awal pekan ini
Surat resmi juga dikirimkan kepada pemerintah masing-masing negara, kemarin (10/11).
   
Rehn memaparkan, Belgia telah gagal memenuhi target defisit anggaran tahun ini

BACA JUGA: Tutupi Korupsi, Kabupaten di AS Bangkrut

Sementara tahun depan, diperkirakan, target akan kembali meleset karena diperkirakan defisit anggaran mencapai 4,5 persen.
   
Perkiraan lebih terperinci menunjukkan bahwa perekonomian Belgia diperkirakan akan tumbuh 0,9 persen tahun depan
Perkiraan itu lebih kecil dari prediksi UE enam bulan lalu, yakni 2,2 persen.
   
Polandia, yang sejak lama menjadi negara paling patuh dalam memenuhi standar defisit anggaran UE, kembali dinilai sebagai anggota dengan prestasi terbaik

BACA JUGA: Gagal Serang Pangkalan Militer, 70 Taliban Tewas

Pertumbuhan ekonominya mencapai 2,5 persen
   
Sementara itu, perdebatan tentang bentuk baru Eurozone terus berlangsung di BrusselsMuncul kabar bahwa Jerman dan Prancis tengah membahas terobosan radikal untuk menciptakan zona Eropa yang lebih menyatu.
   
Seorang pejabat senior UE kepada Kantor Berita Reuters mengatakan, konsultasi intensif telah terjadi di semua levelDan postur eurozone yang lebih ramping adalah menjadi salah satu alternatif
   
Risiko gagalnya Yunani mengatasi utang memunculkan spekulasi bahwa Negeri Para Dewa tersebut akan menjadi anggota pertama yang keluar dari eurozone, atau negara-negara pengguna mata uang Euro
   
Negara yang tengah terbelit utang lainnya dan juga terancam senasib dengan Yunani adalah ItaliaSaat ditanya mengenai kemungkinan Italia meninggalkan blok tersebut, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, "kami mempunyai satu tujuan, yakni menciptakan stabilitas di eurozoneMembuatnya lebih kompetitif dan memperbaiki stabilitas anggaran."
   
BBC melansir, krisis keuangan di zona euro, sangat jelas mengakibatkan perdebatan tentang masa depan blok ekonomi tersebutMemang belum ada skenario detil mengenai hal ituNamun, menengok pernyataan dari Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Baroso tersirat adanya ancaman perpecahan di antara anggota zona euro(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Siapkan Sanksi Baru untuk Iran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler