Lima Balita di Serang Terpapar Virus HIV

Selasa, 21 Februari 2012 – 04:03 WIB

SERANG - Lima balita (bayi di bawah usia lima tahun, Red) warga Kabupaten Serang positif terpapar virus HIV (Human immunodeficiency virus). Lima bayi tak berdosa itu tertular penyakit mematikan itu dari ibu yang mengandungnya. Sang ibu lebih dulu positif menderita HIV.
    
”Saat ini lima balita itu tengah menjalani pengobatan rutin di RSUD Serang. Pengobatan ini untuk penanganan awal saja guna memulihkan daya tahan tubuhnya,” terang Direktur Klinik Voluntary Counseling Test (VCT) RSUD Serang dr Santoso di ruang Komisi II DPRD Kabupaten Serang, Senin (20/2).
        
Menurut Santoso, diketahuinya lima balita itu positif HIV setelah dilahirkan. Padahal jika diketahuinya lebih awal atau masih berupa janin kemungkinan besar bayi tidak berdosa itu bisa dicegah tertular HIV itu dari ibu kandungnya.

”Caranya, ibunya dikenalkan jika dia tertular HIV kemudian diobati. Terus agar bayinya tidak tertular, maka dilahirkan dengan caesar,” terangnya juga.

Selanjutnya, sang bayi diberikan susu kaleng sebagai pengganti ASI (air susu ibu, Red). Dokter yang juga menjabat Koordinator Tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten ini juga mengatakan, di Kabupaten Serang sejak 1998 hingga Desember 2011 tercatat 339 warga positif HIV dan 72 warga positif AIDS. Dari jumlah itu, 21 orang meninggal dunia.
    
Di bagian lain Asisten Sekretaris KPA Provinsi Banten Mochamad Arif Mulyawan mengatakan, Kabupaten Serang menempati peringkat ke-4 tertinggi pengidap dan penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten. Yaitu, di bawah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

”Angka penderita pasti akan terus bertambah, selagi masyarakat stigmatis terhadap pengidap HIV/AIDS dan tidak tahu cara mencegahnya. Apalagi ditambah kepedulian pemerintah daerah rendah,” terangnya. Menurutnya juga, berdasarkan hasil pemetaan KPA Provinsi Banten, daerah resiko tinggi HIV/AIDS di Kabupaten Serang adalah Kecamatan Kragilan, Ciruas, Cikeusal, Padarincang, Anyar, Cikande dan Kecamatan Kopo.

”Termasuk juga di Kecamatan Pabuaran yang ditemukan ada dua siswa SMA positif terjangkit HIV,” ungkapnya juga. Selama ini, kata dia lagi, penanggulangan dan penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Serang banyak dibantu  Global Fund, yaitu salah satu LSM asing.

Bantuan itu antara lain penyediaan antiretroviral (ARV) yaitu obat penghambat HIV. ”Bantuan itu hanya sampai 2013. Makanya diharapkan peran pemerintah daerah untuk mulai serius menanggulangi HIV/AIDS ini,” cetusnya juga.
 
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Serang Aep Syaefullah mengatakan, setelah beraudiensi dengan KPA Provinsi Banten, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke SKPD Kabupaten Serang agar turut peduli menanggulangi HIV/AIDS. Misalnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Serang melakukan sosialisasi kepada siswa tentang bahaya dan pencegahan HIV/AIDS.
    
”Terus terkait adanya keterbatasan dana, maka kita akan dorong payung hukumnya, yaitu berupa peraturan daerah (perda, Red) inisiatif DPRD Kabupaten Serang tentang penanggulangan HIV/AIDS. Dari perda itu bisa dicairkan dana dari APBD Kabupaten Serang,” ungkapnya. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasih Sayang Jadi Obat Mujarab


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler