JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mengingatkan kelima kandidat yang masuk lima besar tokoh yang disiapkan Partai Golkar untuk maju di pilgub Sumut 2013 mendatang, agar tidak 'besar kepala' dulu.
Ray mengatakan, peluang kelima nama itu untuk terpental jelang pencalonan, sangat terbuka lebar.
Alasannya, menurut Ray, model perekrutan calon kepala daerah oleh partai, selama ini tidak hanya faktor hasil survei yang menentukan. "Menurut saya ada tiga elemen, yakni hasil survei, kader atau bukan, dan terakhir finansial," ujar Ray, pria asal Mandailing Natal (Madina), Sumut, itu, kepada JPNN.
Dengan demikian, menurut Ray, jika hasil survei bagus, dia dari internal kader, tapi jika tidak siap pendanaan yang besar, maka partai tidak akan sudi mengusungnya. Contoh kasus Chairuman Harahap jelang pilgub 2008, meski hasil survei dia teratas, tapi nyatanya tak ada partai yang mau mencalonkannya.
"Jadi tergantung nego, yang berani dengan tawaran tinggi, bisa diterima. Karena tak ada ceritanya partai mau mengeluarkan dana untuk kandidat," cetus Ray.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Golkar, Leo Nababan, menyebut lima nama kandidat yang paling berpeluang, berdasarkan tingkat elektabilitasnya.
Nama kelima tokoh ini sendiri saat ini merupakan figur yang sangat dikenal secara luas oleh masyarakat Sumatera Utara. Yaitu mantan Sekretaris Daerah Pemprov Sumut RE.Nainggolan, Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu, dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Wisjnu Amat Sastro. Dua nama lainnya adalah mantan Walikota Medan Abdillah dan anggota DPR dari Partai Golkar Chairuman Harahap. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiri Demokrat Minta Pohan Mundur
Redaktur : Tim Redaksi