Lima Bulan, Sudah 68 Tewas di Jalan

Rabu, 20 Juni 2018 – 21:03 WIB
Police Line

jpnn.com, SURABAYA - Angka kecelakaan di Surabaya masih cukup tinggi. Hanya dalam lima bulan pada 2018 ini, 68 nyawa melayang.

Total ada 453 kasus kecelakaan dengan berbagai jenis dampak luka.

BACA JUGA: Jemaah Kecelakaan di Jeddah, Kemenag Ucapkan Belasungkawa

Polisi mencatat ada empat titik jalan rawan kecelakaan di Surabaya. Empat jalan itu adalah Jalan Tambak Osowilangun, Jalan Mastrip, Jalan Ir Soekarno, dan frontage A. Yani.

Di antara empat jalan tersebut, zona terparah saat ini adalah di Jalan Mastrip karena banyak kecelakaan yang menelan korban jiwa.

BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Avanza Tabrak Tiang Listrik di Lhoksukon

Kepala Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya AKP G.K. Antara menyatakan, salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan di jalur itu adalah pengendara yang menyalip. Di sisi lain, kondisi jalan bergelombang.

"Kalau di Mastrip, bagian terparah itu selalu kendaraan angkutan berat melawan sepeda motor," ujarnya.

BACA JUGA: Mobil Tanki Pertalite Terguling dan Terbakar di Samarinda

Berdasar pantauan Jawa Pos, kendaraan besar yang melewati jalan tersebut sangat memakan lebar jalan.

Kendaraan di belakangnya kesulitan menyalip. Terutama ketika jalur berlawanan juga ramai kendaraan.

Kendaraan yang tidak bisa menyalip akan berjalan lambat di belakang kendaraan besar.

Nah, hal tersebut memicu pengendara roda dua untuk menyalip sebisanya. Saat itulah, kecelakaan paling banyak terjadi.

Jalur rawan kedua adalah frontage A. Yani. "Tapi, kecelakaan itu tidak menelan banyak korban jiwa. Namun, kecelakaannya mengakibatkan korban mengalami luka ringan," tambahnya,

Menurut Antara, sebagian besar kecelakaan di frontage A. Yani terjadi di sisi barat.

Yaitu, sejak bundaran Waru ke arah Jembatan Mayangkara. Dari analisis polisi, kecelakaan itu disebabkan para pengguna jalan yang terburu-buru. Padahal, di sepanjang jalan tersebut banyak simpang tiga dari permukiman warga.

Karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan Jalan Ir Soekarno. "Treknya lurus lancar. Tapi, sekali tidak hati-hati, kecelakaan menimbulkan banyak korban jiwa, khususnya roda dua," ungkap pria asli Bali itu.

Jalan Ir Soekarno dilewati kendaraan campuran. Di sepanjang jalan tersebut juga banyak U-turn yang harus diwaspadai. Hal itu tidak berbeda dengan Jalan Tambak Osowilangun.

Dari data di Satlantas Polrestabes Surabaya, jenis kecelakaan paling banyak adalah senggolan samping antar-kendaraan. Antara menambahkan, kecelakaan juga terjadi pada jam sibuk.

Yaitu, pukul 06.00 sampai dengan 12.00. Pada rentang jam tersebut, terjadi 163 kecelakaan. Dari 453 kasus kecelakaan, yang paling banyak melibatkan kendaraan roda dua. (den/c6/eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Braaak! Avanza Langsung Remuk


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler