Ia membeberkan, ada enam perusahaan berlabel nasional yang terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum, seperti PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Agrabudi Karyamarga. Ke enam perusahaan ini dikabarkan ikut proses lelang. Satu nama terakhir itu merupakan kontraktor swasta.
Menurutnya, kontraktor yang ikut bertarung di lelang Jembatan Kartanegara itu masih dimungkinkan bertambah. Semua perusahaan itu memiliki peluang yang sama untuk menang. “Tapi kami berharap pemenang lelang benar-benar memiliki pengalaman yang tinggi. Sehingga tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara pada 26 November 2011 lalu tak terulang,” jelasnya.
Ia optimistis, akhir bulan ini proses lelang rampung. Sehingga kontraktor bisa segera membangun Jembatan Kartanegara. Warga yang sudah menanti-nanti jembatan yang baru bisa segera terwujud.
Budi menjelaskan, desain jembatan sudah matang. Tim nasional dari Kementerian PU juga sudah menetapkan desain Jembatan Kartanegara. Sehingga saat ini tinggal menunggu pemenang lelang.
Kata dia, ambruknya pilar Jembatan Kartanegara tak akan mempengaruhi struktur fondasi, karena terkena benturan keras. Sebab fondasi yang ada saat ini nanti akan diperkuat dan diperbesar. “Ada pemancangan ulang di fondasi jembatan. Ini akan memperkokoh jembatan,” ujarnya.
Ia memastikan, pembangunan Jembatan Kartanegara yang baru akan menggunakan fondasi lama. Begitu juga dengan lintasan jembatan tak akan diubah. Itu untuk menekan biaya pembangunan jembatan yang baru. Seperti diketahui, rancangan jembatan pelengkung menerus (continuous arch bridge) disiapkan untuk pengganti Jembatan Kartanegara yang runtuh. Model jembatan ini adalah yang ketiga di Indonesia. Setelah Jembatan Muara Sabak di Jambi dan Jembatan Sei Tayan di Kalimantan Barat.
Belum lama ini, perwakilan manajemen PT Adhiyasa Desicon, Budi Santoso memaparkan di hadapan anggota DPRD Kukar. Ia menjelaskan, bentang terpanjang jembatan model ini ada di Tiongkok sekitar 500 meter. Sebenarnya ada lima tipe jembatan yang ditawarkan untuk pengganti Jembatan Kartanegara. Salah satunya adalah jembatan model cable stayed bridge, seperti yang direncanakan dibangun di Loa Kulu, Kukar.
Namun dari beberapa tipe tersebut, alternatif yang disetujui pemerintah adalah model jembatan pelengkung menerus ini. “Jembatan pelengkung menerus ini jika dibangun, adalah yang ketiga di Indonesia. Estetika juga dan ekonomis,” terang Budi. Sedangkan, jika membangun jembatan dengan tipe suspension bridge atau cable stayed bridge, dari sisi waktu pengerjaannya relatif lama. Rata-rata selesai di atas tiga tahun, dan biaya juga mahal. (rom/kri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Pemenangan PA Dibakar OTK
Redaktur : Tim Redaksi