BATAM - Dua pesawat Lion Air JT 237 dan JT 239 tujuan Batam-Pekanbaru terlambat terbang berjam-jam karena pesawat rusak, Senin (2/7). JT 237 mengalami delay selama lima jam, sedangkan JT 239 delay dua jam. Akibatnya, ratusan penumpang yang menunggu di gate 4 dan 10 terlantar.
Kesal menungu berjam-jam, penumpang yang berada di gate 4 memarahi operator Lion air. "Sebenarnya kita mau berangkat jam berapa? Dari tadi tunggu-tunggu belum juga berangkat," tanya Leon, salah satu penumpang dengan nada emosi kepada operator Lion Air di ruang tunggu.
Operator Lion Air tersebut mencoba menenangkan emosi penumpang. Namun penjelasan operator tidak mampu membendung emosi penumpang yang sudah sedari pagi menunggu.
Ketegangan baru mereda setelah operator lainya menjelaskan bahwa pesawat akan terbang dalam waktu beberapa menit lagi.
Laras salah satu penumpang menjelaskan, pesawat lion air JT 237 dijadwalkan berangkat sekitar pukul 10.05 WIB. "Hingga kita datang lebih awal sekitar pukul 08.00 untuk check in," tutur laras.
Ketika sedang check in, Laras diberitahu bahwa pesawat yang akan ditumpanginya kemungkinan mengalami delay. Untuk memastikan hal itu petugas pengecekan meminta Laras untuk memastikannya kepada petugas Lion Air.
"Ketika saya tanyakan kepada orang Lion, katanya belum ada pemberitahuan. Kalaupun ada delay paling lama sekitar tiga jam," tutur Laras mengulang perkataan pihak Lion.
Sekitar pukul 14.40 WIB, penumpang baru mendapatkan penjelasan bahwa pesawat akan terbang sekitar pukul 15.00 WIB. "Tepat lima jam lebih kita menunggu," ungkapnya.
Bire, Chief Station Handling Lion Air mengatakan, keterlambatan tersebut karena menunggu pesawat cadangan dari Jakarta. "Karena yang rusak sedang diperbaiki di Jakarta," ungkapnya seperti dikutip Batam Pos.
Bire menjelaskan, akibat keterlambatan itu, pihaknya telah meberikan uang konpensasi Rp300 ribu kepada penumpang Lion Air JT 237 dengan mentransfer melalui rakeningnya. "Sesuai dengan peraturan, jika delay lebih dari tiga jam," ungkapnya.(hgt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Peternakan, Perbatasan Diguyur Rp3 M
Redaktur : Tim Redaksi