jpnn.com, JAKARTA - Kompetisi Liga 1 musim 2019 hanya tinggal menghitung hari. Bagaimana peta persaingan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tersebut?
JPNN memprediksi klub yang mungkin bersaing di posisi lima besar, faktor pelatih yang memiliki DNA juara di liga akan sangat berpengaruh.
BACA JUGA: Rezaldi Bule Hehanusa Segera Bela Persija
Sebab, kompetisi yang panjang dan stok pemain yang berimbang antara tim utama dan cadangan, sangat memengaruhi perjalanan tim.
Persija
BACA JUGA: Rahasia Nurhidayat Haji Tetap Prima di Bulan Puasa
Mengukur kualitas pemain, juara bertahan Persija Jakarta dipastikan tak sekompetitif musim lalu. Pasalnya, lapis kedua yang mereka miliki tak mendukung kekuatan di lapis pertama. Terutama, untuk posisi di lini belakang.
BACA JUGA: Remaja 16 Tahun Dibawa Kabur dan Disetubuhi Kekasihnya
BACA JUGA: Tira-Persikabo Optimistis Amankan Tiga Poin Perdana dari Perseru Badak Lampung
Dengan musim yang padat dan klub terancama bertanding dalam waktu yang mepet setiap pekannya, maka dipastikan, rotasi menjadi kunci. Persija selama ini terlalu mengandalkan Marko Simic di depan dan Bruno Matos serta Riko Simanjuntak di tengah.
Saat rotasi, mereka dipastikan akan menurun performanya, penampilan di Piala Indonesia dan Piala AFC, telah menunjukkan kualitas tersebut.
Dari sosok Kolev, dia memang jago melakukan rotasi dan menambal kekurangan tim. Namun, dia tak pernah merasakan gelar juara selama melatih tim Liga 1, jadi finis di posisi kelima atau keempat musim ini, sudah bagus bagi Persija
Arema FC
Skuat berjuluk Singo Edan ini menjadi ancaman. Gelar juara Piala Presiden, bisa mereka lanjutkan ke kompetisi Liga 1. Kehadiran pelatih Milomir Seslija, membuat Arema memiliki permainan yang tak monoton.
Mereka terus berkembang, dengan skuat belum lengkap dan tanpa striker asing, trio lokal mereka ternyata berbahaya. Di Liga, pemain Arema FCsudah lengkap, mereka diprediksi menjadi kekuatan mematikan.Calon kuat juara ini, paling buruk ada di posisi runner up atau peringkat ketiga.
Persebaya Surabaya
Tim kebanggaan suporter berjuluk Bonek ini sedang apik. Meski di Piala Presiden gagal juara karena ditaklukkan Arema, Persebaya tetap layak diperhitungkan. Apalagi, target dari manajemen Green Force saat ini tingggi, yakni menjadi juara.
Hanya, materi pelapis dan cadangan yang seimbang untuk pemain lokal, kurang dibarengi pemain asing yang mumpuni. Terutama di sektor striker, yang ternyata kurang tajam. Persebaya harus bekerja keras untuk menjadi juara, minimal memaksimalkan materi untuk melakukan rotasi.
BACA JUGA: Oknum Polisi Rayakan Ultah Bareng Pacar di Tempat Hiburan, Videonya Viral
Bermodal pengalaman sang pelatih Djadjang Nurdjaman yang pernah membawa Persib juara kompetisi kasta tertinggi maka Persebaya layak diperhitungkan jadi juara. Namun, melihat performa di Piala Presiden, maka finis di posisi ketiga sudah bagus.
Madura United
Tim ini cukup bagus, karena secara materi mereka memiliki materi pemain asing plus naturalisasi yang mumpuni. Kekuatan mereka terletak di lini tengah yang kreatif, ditambah dengan penyerang dan bek yang sudah teruji.
Di Piala Presiden, Madura United hanya kurang beruntung, tapi kalau di Liga dan kompetisi yang panjang, materi pemain yang mereka miliki cukup untuk melakukan rotasi dengan maksimal.
Dari sisi pelatih, Dejan Antonic juga dikenal cukup ulet dan memiliki formasi alternatif. Hal ini sudah dibuktikannya, saat melatih Pelita Bandung Raya beberapa musim lalu.
PSM Makassar
Untuk awal musim, PSM bisa jadi tak terlalu apik karena harus menyesuaikan persiapan di Piala AFC. Selain itu, di bawah polesan Darije Kalezic, penampilan PSM masih angin-anginan.
Namun, perlahan tapi pasti, kemampuan Juku Eja besar kemungkinan akan berkembang. Mentalitas sebagai satu-satunya wakil Indonesia di AFC Cup, akan menjadikan mereka juga kompetitif di Liga.
Dari materi pemain, PSM juga cukup apik. Mereka memiliki materi pemain pelapis dan inti sama baiknya. Yang harus dibangun oleh tim yang juga memiliki keinginan kuat juara ini adalah konsistensi.
Barito Putera
Didukung finansial kuat, materi pemain yang apik dan memadukan talenta lokal serta asing yang bagus, Barto juga layak diperhitungkan. Target mereka di musim ini juga cukup tinggi, menjadi juara.
BACA JUGA: Prada DP Diduga Mutilasi Pacarnya, Sang Ayah Bilang Begini
Tuntutan ini memang sesuai dengan kontrak pelatih Jacksen F Tiago, yang dtarget menjadi juara di tahun ketiganya bersama Barito Putera. Alhasil, target ini harus bisa dicapai agar manajemen tetap mempertahankan Jacksen di klub berjuluk laskar Antasari tersebut.
Persib Bandung
Kehadiran otak dibalik keberhasilan PSM Makassar, Robert Rene Alberts, di Bandung diyakini bakal mengubah skuat Maung Bandung. Mereka juga difavoritkan juara, meski presentasenya tak sebesar Arema FC.
Hal ini tentu saja wajar, karena dari materi pemain, Rene Alberts tak punya keleluasaan memilih. Dia harus meneruskan warisan pemain dari pelatih Miljan Radovic yang memilih untuk meneruskan mengejar kursus kepelatihan UEFA Pro.
Sayang, meski punay mimpi besar, Persib harus sadar diri materi pemain inti dan pelapis mereka, kurang seimbang. Mengandalkan hanya 18 pemain matang, dari total 24 pemain yang dimiliki, tentu bukan langkah yang mumpuni demi mengejar juara. Finis di tiga besar, sudah bagus bagi Persib. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat, Ini Jadwal Siaran Langsung Pekan Pertama Liga 1 2019
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad